RASIO C/N, SUHU, pH, DAN RENDEMEN HASIL PENGOMPOSAN ECENG GONDOK (Euchornia crasipess)MENGGUNAKAN AKTIVATOR EM-4

Hikma Yani, Nisrina Nisrina

Sari


ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari hasil pengomposan eceng gondok menggunakan EM-4.Eceng gondok dalam jumlah besar dianggap sebagai gulma yang merusak estetika dan lingkungan perairan di kawasan wisata Danau Laut Tawar.Eceng gondok juga dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan (eutrofikasi) di lingkungan perairan tersebut.Untuk itu, diperlukan solusi tepat dalam mengatasi masalah lingkungan tersebut.Salah satu Teknik yang digunakan adalah pengomposan.Agar pengomposan berlangsung lebih cepat maka digunakan EM-4 sebagai bioaktivator.

Metode penelitian ini menggunakan satu ulangan dengan tiga perlakuan (K1 dan K2 menggunakan EM-4, dan K0 yaitu tanpa EM-4).Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pengomposan dan karakterisasi.Proses pengomposan dilakukan selama 60 hari. Selama proses pengomposan dilakukan pembalikan dan pengamatan kodisi biofisik kompos setiap 5 hari sekali.Setelah proses pengomposan selesai, dilakukan pengukuran pH, rendemen, suhu serta analisis rasioC/N.Hasil penelitian ini diperoleh bahwa EM-4 efektif terhadap rasio C/N dan pH. Rasio C/N, suhu kompos serta sifat biofisik (warna, tekstur, bau) kompos  eceng gondok sesuai dengan SNI.

 

Kata kunci: kompos, eceng gondok, EM-4, rasio C/N, suhu, pH, rendemen


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Abdel, A. Composting Technology and Impact of Compost on Arid Soil

Biochemical Properties. International Journal of Soil and Plant Science, 3(6): 538-553.

Ameen, A., Ahmad, J., Munir, R., and Raza, S. (2016). Physical and Chemical Analysis of Compost to Check Its Maturity and Stability. European Journal Pharmaceutical and Medical Research, 3(5): 84-87

Astuti, H. Y., Harlian, E., and Tanti, M. E. (2008). Upaya Pengolahan Feses Domba dan Limbah Usar (Vitiveria zizanioides) melalui Berbagai Metode Pengomposan. Jurnal Ilmu ternak, 8(1): 87-90.

Baroroh, A., Setyono, B., and Setyaningsih, R. (2015). Analisis Kandungan Unsur Hara Makro dalam Kompos dari Serasah Daun Bambu dan Limbah Padat Pabrik Gula. Jurnal Bioteknologi, 12(2): 46-51

Brinton W.F. and Droffner M.D. 1994. Tes Kits for determining the chemical stability of a compost sample. US Patent 5320807.

Buckman, H. (1982). The Nature and Properties of Soil. New York: Mcmillan Company.

Budiharjo, M. A. (2006). Studi Pengomposan Sampah Kota sebagai Salah Satu Alternatif Pengelolaan Sampah di TPA dengan Menggunakan Aktivator EM-4. Jurnal Presipitasi, 1(1): 25-30.

Gebeyahu, R and Kibret, M. (2013). Microbiological and Physico-Chemical Anlysis of Compost and Its Effect on the Yield Kale. Ethiopia Journal Science and Technology, 6(2): 93-102

Fan, Y. V., Lee, C. T., and Leow, C.W. (2016). Phsyico-Chemical and Biological Changes during Co-Composting of Model Kitchen Waste, Rice Bran and Drieid Leaves with Different Microbial Inoculants. Malaysian Journal of Analytical Sciences, 20(6): 1447-1457.

Gray, K.R. and A.J. Bidlestone (1984). Decompositian Of Urban Wastes. Academic Press. London

Gusti, A. P. P., Wayan, D. A.I., and Nengah, S.N. (2013). Analisis Kualitas Kompos Limbah Persawahan dengan Mol sebagai Biodekomposer. Jurnal Agroteknologi Tropika, 2(4): 195-203.

Hardy, V., Klaus, F., and Thomas, T. (1993). Quality physical characteristics nutriment content heavy metals and organic chemicals in biogenic waste compost. Compost Sci Util 1:69–87

Hartatik, W and L.R Widowati. (2010). Pupuk Kandang. http://www.balittanah.Litbang.deptan.go.id.

Havlin, J.L., Beaton. J.D., Tisdale. S.L, and Nelson, W.L. (1999). Soil Fertility and Fertilizers. An Introduction to Nutrient Management. New Jersey: Prentice Hall

Iliyin M., Roko, K., and Nurul, P. (2012). Laju Dekomposisi Eceng Gondok dan Jerami Menggunakan EM-4 dan M-NIO terhadap pH, C, N, P, K dan C/N. Jurnal Media Sains, 4(2): 117-122.

Isro’i. (2007). Pengomposan Limbah Kakao. Bogor. www.isroi.go.id.

Jodar, J.R., Ramos, N., Carreira, J.A., Pacheco, R., and Fernández-Hernández, A. (2017). Quality Assessment of Compost Prepared with Municipal Solid Waste. De Gruyter Open Journal, 7: 221-227.

Jurgen, Y. H. (1999). Make,Sale, andAplly, New Era of Agricultural Compost.Journal Biocycle, 38(35): 89-101.

Kamolmanit, N andReungsang , A. (2006). Effect of Carbon to Nitrogen Ratio on the Composting of Cassava Pulp with Swine Manure. Journal of Water and Envoronment Technology, 4(1): 33-50.

Karthick, R.N.S and Arvind, B.R.S. (2012). Effect of Compost Derived from Decomposed Fruit Wastes by EM Technology on Plant Growth Parameters of Vigna Mungo. Journal of Bioremediation and Biodegradation, 3(11): 1-5.

Keusumaningwati, R. (2015). Penggunaan Mol Bonggol Pisang (Musa paradisiaca) sebagai Dekomposer untuk Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit, 40(1): 40-45

Khan, M.A.I., Ueno, S., Horimoto, F., and Tanaka, Y. (2009). Physicochemical Including Spectroscopic, and Biologycal Analysis during Composting of Green Tea Waste and Rice Bran. Journal Biol Fertile Soils, 45: 305-313.

Khater, E.S. (2015). Some Physical and Chemical Properties of Compost. International Journal of Waste Resourch, 5(1): 1-5

Lu, Y., Wu, X., and Guo, J. (2009). Characteristic of Municipal Solid Waste and Swage Sludge Composting. The National Research Center, Tongji University

Manuputty. M.C., Jacob, A., and Haumahu. J.P. (2012). Pengaruh Effective EM-4 dan Promi terhadap Laju Dekomposisi dan Kualitas Kompos Sampah Kota Ambon. Jurnal Agrologia, 1(2): 143-151

Maradhy E. (2009). Aplikasi campuran kotoran ternak dan sedimen mangrove sebagai aktivator pada proses dekomposisi limbah domestik. Tesis Universitas Hasanuddin Makassar.

Murniatno, E and Alhan, M. (2003). Pengaruh Penggunaan EM-4 terhadap Kualitas Kompos Sampah Organik Kota Surakarta. Jurnal Biosmart, 5(1): 67-71.

Nada, W.M., Rensburg, V., Classens, S., and Blumenstein, O. (2012). International. Evaluation of Organik Matter Stability in Wood Compost by Chemical and Thermogravimetric Analysis. Journal Environment Resourch, 6(2): 425-434.

Nagerabi, S.A.F., Elshafie, A.E., Bahry, S.N., and Alrawahi, H.S. (2011). Physico- Chemical and Microbial Quality of Locally Composted and Imported Green Waste Composts in Oman. American Journal of Plant Sciences, 2: 660-668

Nuraini. (2009). Pembuatan Kompos Jerami Menggunakan Mikroba Perombak Bahan Organik. http://pustaka-deptan.go.id

Pangestuti, W. (2008). Kajian Penambahan Isolat Bakteri Indigeneous terhadap Kualitas Kompos dari Serasah Kacang dan Jerami Padi. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Fakultas Pertanian

Ratna, A. T. (2013). Pengaruh Pemberian EM-4 dan Molase terhadap Kualitas Kompos Sampah Organik Rumah Sakit di Rembang. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fak Ilmu Keolahragaan UNS

Ribeiro, N.Q., Souza, P.T., and Costa, L.M.A. (2016). Microbial Additives in the Composting Process. Journal Ciencia e Agrotecnologia, 41(2): 159-168.

Salem, R., Noor, R., and Jumar. (2016). Penggunaan EM-4, Stardec dan Promi dalam Pemanfaatna Limbah Sekam Padi sebagai Pupuk Organik. Jurnal Teknik Lingkungan

Stofella,P.J. and B. A. Kahn. (2001). Compost Utilization in Holticultural Cropping Systems. USA: Lewis Publishers.

Suhardi. (1983). Dasar-dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.

Suswardany., Dwi, L.,Ambarwati and Yuli, K. (2006). Peran Effective Microorganism-4 (EM-4) dalam Meningkatkan Kualitas Kimia Kompos Ampas Tahu. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi, 7(2).

Suwatanti, E.P.S and Widyaningrum, P. (2017). Pemanfaatan Mol Limbah Sayur pada Proses Pembuatan Kompos. Jurnal MIPA Unnes, 40(1): 1-6.

Suyatno, A and Tutik, P. I. A. (2015). Efektivitas Trichoderma sp dan Mikroorganisme Lokal (MOL) sebagai Dekomposer dalam Meningkatkan Kualitas Pupuk Organik Alami dari Beberapa Limbah Tanaman Pertanian. Jurnal Agrosains, 12(2): 1-7.

Triyatno. (2018). Panduan Cara Membuat Kompos Super. Buletin Kabartani. 28 Juli 2018

Vargas,C., Sánchez, D.D., Urpilainen, M.A., Kamilaki, A., and Stentiford, E.I. (2005). Assesing the Stability and maturity of Compost at Large-Scale Plant. Revista Academica de IngenieriaJournal, 9(2): 23-30

Yani, H. (2012). Efektivitas Pemanfaatan Biodekomposer EM-4 pada Proses Pengomposan Limbah Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao). Jurnal Agrotropika Hayati, 4(2): 130-135

Yenie, E and Andesgur, I. (2016). Pengaruh EM-4 sebagai Bioaktivator terhadap Kualitas Kompos Limbah Padat Pabrik Minyak Kelapa Sawit. Seminar Nasional Teknik Kimia-Teknologi Oleo Petro Kimia. 12 Oktober 2016

Yuwono, T. (2005). Kecepatan Dekomposisi dasn Kualitas Kompos Sampah Organik. Jurnal Inovasi Pertanian, 4(2): 116-123.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.