PENGARUH PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) AKIBAT PENAMBAHAN EM4 PADA MEDIA TANAM
Sari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produksi dan kecepatan tumbuh jamur tiram akibat penambahan EM4. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2017 sampai 15 September 2017, di Kantor BP3K Kota Juang Desa Meunasah Dayah Kecamatan Kota Juang Bireuen, dengan ketinggian tempat 15-20m dpl. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) nonfaktorial yang terdiri dari 8 taraf perlakuan : K0 = 0 ml, K1 = 5ml, K2 = 10ml, K3 = 15ml, K4 = 20ml, K5 = 25ml K6 = 30ml, K7 = 35ml. Peubah yang di amati antara lain : Berat badan buah jamur tiram, Umur panen, Jumlah badan buah jamur tiram, Diameter tudung jamur tiram, Umur tumbuh pinhead. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan EM4 pada media jamur menunjukan pengaruh sangat nyata terhadap umur tumbuh pinhead, umur panen, jumlah badan buah, diameter tudung jamur tiram dan berat badan buah jamur tiram pada panen I, II, III, IV. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan 5ml EM4 (K1).
Kata Kunci : Dosis, Efective Mikroorganisme (EM4), Jamur Tiram Putih
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, P. Susila dan Gusnidar. (2004). Pembentukan Asam Humat Dan Fulvat Selama Pembuatan Kompos Jerami Padi.J. Solum Vol. I No. 1.1829-7994.
AfriadiD. W., Atok Miftachul Hudha, Siti Zaenab,(2015). Pengaruh Pemanfaatan Limbah Dedaunan Sebagai Pengganti Serbuk Kayu Dengan Bantuan Pengurai Em4 Terhadap Hasil Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Sebagai Sumber Belajar Biologi. Prodi Pendidikan Biologi, FKIP,Universitas Muhammadiyah Malang.
Baharuddin, Muh.Taufik Arfah, dan Syahidah. (2005).Pemanfaatan Serbuk Kayu Jati (Tectona grandis L.) yang DirendamDalam Air Dingin Sebagai Media Tumbuh Jamur Tiram (Pleurotus comunicipae). Jurnal Perennial. 2(1):1-5.
DermawanK. (2010).penyuluh pertanian dari Desa Tangkas Kabupaten Klungkung Propinsi Bali. File,http://em4-indonesia.com/jamur-tiram-putih-subur-berkat-fermentasi-em-4. [5 April 2017].
Mega J. (2014). Kandungan Nutrisi Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Sebagai Bahan Pakan Ternak Pada Masa Inkubasi yang Berbeda, Skripsi, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Nila. F.W. (2008). Kemampuan Bakteri Acetobacter – Xylinum Mengubah Selulosa Sebagai Bahan Kertas. Tesis. TIP – FTP . Universitas Brawijaya Malang. Malanga
Perez, G., J. Pangilinan, A.G. Pisabarro, and L. Ramirez. (2009). Telomere Organization in the Ligninolytic Basidiomycetes Pleurotus ostreatus. Appl. Env. Microb. 75(5):1427-1436.
Rahmah, A., R. Sipayung dan T. Simanungkalit. (2013). Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan EM4. J. Agroekoteknologi.
Shifriyah, A., Badami, K., Suryawati, S. (2012). Pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih pada penambahan dua sumber nutrisi. Jurnal Agrivor. Vol. 5 No. 1. : 829-994
Soenanto dan Hardi. (2000). Jamur Tiram Budidaya dan Peluang Usaha. CV Aneka Ilmu.Semarang.
Soenanto, H. (2000). Jamur Tiram. Aneka Ilmu. Semarang.
Suharjo dan Enjo. (2015). Budidaya Jamur Tiram Media Kardus. Agro Media Pustaka.Jakarta.
Tampubolon, J. (2010). Inventarisasi Jamur Makroskopis Di Kawasan Ekowisata Bukit Lawang Kabupaten Langkat Sumatra Utara. Tesis. Universitas Sumatra Utara.Medan.
Wahyuni N. dan Siska Fitrianti (2016). Analisis Biaya Dan Pendapatan Budidaya Jamur Tiram Putih Di P4s Cijulang Asri Kabupaten Bogor. Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1
Winarni, I dan U. Rahayu. (2002). Pengaruh Formulasi Media Tanam dengan Bahan Dasar Serbuk Gergaji Terhadap Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Matematika, Sains dan Teknologi. Jakarta.3(2):20-27.
Zaman, S. B. (2007). Pengomposan Limbah Dedaunan Hitam dengan Penambahan kotoran Kambing pada Variasi yang Berbeda dengan Menggunakan Stater EM4 (Effective Microorganism- 4). Teknik 28: 125-131.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.