PENGGUNAAN BAKTERI RHIZOBIUM DAN PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

Riza Saputra, Marlina .

Sari


ABSTRAK

 

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, dimulai pada bulan Februari sampai dengan Mei 2016. Lokasi penelitian dilaksanakan Di Desa Gampong Raya Dagang Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Berada di ketinggian 1.366 m dpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan dimana setiap unit percobaan, yang terdiri dari 2 faktor faktor pertama Rizhobium (R) dan faktor kedua SP 36 (S). Faktor yang pertama adalah Rizhobium (R) dan faktor yang kedua adalah SP 36. Parameter dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), diameter Batang (cm), jumlah polong pertanaman (polong), berat 100 biji (gram) dan bintil akar. Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah penggunaan Rhizobium tidak berpengaruh nyata pada diameter batang umur 15 dan 45 HST, jumlah polong pertanaman dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30 dan 45 HST, diameter batang pada umur 30 HST, berat 100 biji dan bintil akar baik pada umur 45 hari dan setelah panen. Penggunaan SP 36 berpengaruh nyata pada tinggi tanaman pada umur 30 dan 45 HST, diameter batang pada umur 15, 30 dan 45 HST, berat 100 biji dan bintil akar pada umur 45 hari tapi tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur 15 HST, jumlah polong pertanaman dan bintil akar pada setelah panen.

Kata Kunci : Rhizobium, SP 36, Tanaman Kedelai.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, R. 2015. Meningkatkan Hasil Panen Kedelai di Lahan Sawah Kering Pasang Surut. Penerbit Swadaya.

Arivin, A. R., Allorerung, D., Mahmud, Z., Effendi, D. S., Sumanto, dan Isa, F. 2006. Karakterisasi Faktor Iklim dan Tanah Pada Pertanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas 1.) di Desa Cikcusik-Banten (in press).

Anonim. 2007. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) : Malang Jawa Timur.

Arsyad, D.M. dan M. Syam. 2008. Kedelai. Sumber Pertumbuhan produksi dan Teknik Budidaya. Edisi Revisi. Puslitbangtan.

Badan Pusat Statistik. 2006. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Riau. Riau Dalam Angka. BPS. Pekanbaru. 518 hal.

Bel dan Rahmania. 2001. Introduksi rhizobia indigenous untuk peningkatan pertumbuhan dan hasil kedelai di ultisol Bengkulu. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia 7 (2): 94-103.

Chairuman, Novia. 2008. Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula Pada Beberapa Tingkat Pemberian Kompos Jerami Terhadap Ketersediaan Fosfat Serta Pertumbuhan Dan Produksi Padi Gogo Di Tanah Ultisol. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Universitas Sumatera Utara : Medan.

Desmarina, L. Gunarto. 2009. Perbaikan pertumbuhan bibit kacang hijau pada tanah mineral masam dengan inokulan Rhizobium. J. Mikrobiol. Indones. 11 (1): 4-6.

Fatmayanti (2014), Respon Tiga Varietas Kedelai (Glycine Max l. Merill) Pada Inokulasi Rhizobium. Jurnal Ilmiah.

Handayanto, dkk. 2007. Biologi Tanah Landasan Pengelolaan Tanah Sehat. Pustaka Adipura. Yogyakarta.

Jufri, A. 2016. Mekanisme Adaptasi Kedelai Terhadap Cekaman Intensitas Cahaya Rendah. Thesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ladha et al., 2008. Kedelai Budidaya dan Pasca Panen. Kanisus. Yogyakarta. 68 hal.

Lamina, 2009.Kedelai dan Pengembangannya, CV. Simplex. Jakarta.

M. Amin Diha, Go Ban Hong dan H. Bailey. 1996. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Nasahi, Ceppy. 2010. Peran Mikroba Dalam Pertanian Organik. Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran : Bandung.

Novizan, 2007. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia, Jakarta.

Rochman. 2010. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius : Yogyakarta.

Rukmi. 2010. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit UI Press. Jakarta.

Rahmania, 2001. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Schwartz, M.William. 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC.

Sri Najiyati dan Danarti. 2009. Budidaya Tanaman dan Penanganan

Pasca Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.

Setyati, 2005. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Jakarta : Erlangga.

Sastrahidayat dkk., 2011. Penerapan Pertanian Organik. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Susetyo, 2009, Respon Tanaman kedelai (Glycine max (l) Merril) Terhadap Perbedaan Dosis Berbagai Jenis Kapur di Tanah Gambut. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Pekanbaru. 41 Hal.

Suryanto, 1994. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. P.T. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Suharjo, U. K. J. 2011. Efektivitas nodulasi Rhizobium japonicum pada kedelai yang tumbuh di tanah sisa inokulasi dan tanah dengan inokulasi tambahan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia 3 (1): 31-35.

Thoyyibah (2014), Yang Berjudul Pengaruh Dosis Pupuk Fosfat Terhadap Pertumbuhan, Komponen Hasil, Hasil Dan Kulitas Dua Varietas Kedelai. Jurnal Ilmiah.

Tahir, M., 2009. Response Of Maize (Glycine max L) To Salinity And Potassium Supply. Institute of Soil and Environmental Sciences University Of Agriculture, Faisalabad Pakistan.

Weaver, 2004. Respon Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merril) pada Tanah Masam. Karya Tulis. Universitas Sumatera Utara. Medan. 21 hal.

Weiss, E. A. 2013. Oil Seed Crops.Longman Inc. New York. USA.

Winarso, R., 2005. Penerapan Pertanian Organik. Permasyarakatan dan Pengembangannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Yuwono. 2004. Kesuburan Tanah (TNH). Yogyakarta: Penerbit UGM Press.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.