THOMAS HOBBES DAN BINGKAI KEMANUSIAAN DALAM LEVIATHAN

Shaummil Hadi

Sari


Studi ini bertujuan untuk meninjau kembali pemikiran-pemikiran Hobbes dan meletakkannya sebagai salah seorang pelopor humanisme politik. Berdasarkan pembahasan di atas disimpulkan bahwa pandangan Hobbes membawa implikasi penting tidak hanya pada zamannya tetapi pada debat kontemporer. Berkembangnya realitas failed-state (negara gagal) dianggap mendorong pelanggaran hak asasi manusia (human-rights) dan membawa konsekuensi pada pentingnya aksi intervensi kemanusiaan serta promosi institusi liberal. Adapun dalam konteks kekinian, Afrika dan Timur Tengah menjadi laboratorium politik nyata dari kegagalan mendamaikan motivasi individu seperti dibayangkan Hobbes 400 tahun lalu, yaitu kekuasaan tidak berdiri berdaulat dan karenanya menarik minat timbulnya kondisi khaos dan anarki domestik yang berdampak pada pelanggaran terhadap hak-hak sipil (kemanusiaan). Hobbes sama dengan filsuf politik pencerahan lainnya, menginginkan kekuasaan sipil-liberal yang mampu mengatasi kondisi alamiah, sehingga tujuan perdamaian dan pembebasan manusia seperti yang diidamkan pelopor pencerahan dapat terlaksana. Kekuasaan yang dimaksud Hobbes tidak ada kaitannya dengan cara menjalankan pemerintahan, baik berbentuk kerajaan, aristokrat atau demokrasi (Hobbes, 1996:138). Hobbes hanya memikirkan jalan pembebasan manusia (liberal mindset) dan mengaturnya dalam kategori dan hubungan politik yang jelas. Hobbes juga tidak pernah terburu-buru membicarakan konteks hubungan kelembagaan yang bersifat internasional, atensi utamanya jelas lebih mendahulukan pengaturan hubungan individu di wilayah “domestik” sebagai bagian dari kelembagaan sipil-liberal yang kuat yang dapat menjamin hak-hak sipil dipertahankan dan diperjuangkan. Sudut pandangnya jelas sekali humanis. Dengan begitu, Hobbes mengikuti tradisi Abad Pencerahan lainnya, dapat kita tasbihkan sebagai pelopor politik humanis, alih-alih disebut realis.

Kata kunci:          Thomas Hobbes, bingkai kemanusiaan, leviathan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Chandhoke, Neera. 2001. Benturan Negara dan Masyarakat Sipil. Yogyakarta: Istawa Wacana.

Hobbes, Thomas. 1996. Leviathan 1651 (Edited with Introduction and Notes by J.C.A Gaskin). New York: Oxford University Press.

Perry, Marvin. 2011. Western Civilization: A Brief History (7th edition). Boston: Wadsworth.

Shapiro, Ian. 2006. Evolusi Hak Dalam Teori Liberal. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Schmandt, Henry J. 2002. Filsafat Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yurdusev, A. Nuri. 2006. Thomas Hobbes and International Relations: From Realism to Rationalism. Australian Journal of International Affairs Vol. 60, No. 2,pp. 305_/321, June 2006.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.