KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN DI SD NEGERI 25 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

Alfian Alfian

Sari


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program supervisi pengajaran, teknik-teknik supervisi pengajaran dan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan supervisi pengajaran oleh kepala sekolah. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Sekolah, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 25 Peusangan Kabupaten Bireuen, pada tanggal 11 Mei s.d 12 Agustus 2018. Adapun sumber data atau subjek dalam penelitian, adalah: 1) Kepala SD Negeri 25 Peusangan, dan 2) Guru SD Negeri 25 Peusangan. Teknik pengumpulan data penelitian yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisa data penelitian menggunakan prosedur tertentu sehingga menghasilkan temuan yang diharapkan. Dari hasil dan pembahasan penelitian, disimpulkan bahwa: 1) program supervisi pengajaran yang disusun kepala sekolah, mencakup: perencanaan, penentuan jadwal, model supervisi, kisi-kisi supervisi, pelaksanaan umpan balik dan tindak lanjut yang disusun dalam rapat setiap awal tahun ajaran baru dan awal semester; 2) teknik supervisi pengajaran yang dilakukan kepala sekolah, yaitu: observasi kelas, kunjungan kelas, pengadaan pertemuan individu untuk guru yang bersangkutan atau pertemuan bersama/rapat untuk membicarakan masalah dan hasil supervisi pengajaran serta mambantu guru mendapatkan solusi terhadap masalah mengajar, diharapkan teknik ini mampu membina kerjasama yang baik antarguru dan memotivasi guru untuk mengikuti pelatihan, seminar dan sebagainya; dan 3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan supervisi pengajaran oleh kepala sekolah, yaitu: a) faktor pendukung, berupa tersedianya sarana di sekolah dan dinas terkait, seperti buku pedoman supervisi dan petunjuk ke sekolah juga melalui berbagai pertemuan yang diadakan oleh dinas terkait, guru penyambut baik program supervisi sebagai bagian pembinaan dari kepala sekolah. Sedangkan, b) faktor penghambat, berupa kurangnya waktu yang dimiliki kepala sekolah untuk melakukan supervisi secara efektif terkait dengan urusan kepala sekolah di luar urusan internal sekolah, guru yang disupervisi secara kunjungan kelas/observasi kelas sekedar melihat saja dan jika ada waktu maka guru tersebut akan dilakukan binaan, namun tidak efektif mengingat banyaknya kelas dan guru di sekolah tidak dapat terselesaikan dalam waktu singkat.

Kata kunci: kemampuan kepala sekolah, supervisi pengajaran


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


REFERENSI

Mukktar; Iskandar. 2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada.

Purwanto, Ngalim. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sagala, Syaiful. 2012. Supervisi Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta.

Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.

Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

UU RI No. 14 Th. 2005. 2009. Undang-Undang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.