IDENTIFIKASI KESENIAN RAPA’I DI KABUPATEN BIREUEN
Sari
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kesenian rapa’i di Kabupaten Bireuen serta memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang kesenian rapa’i yang selama ini banyak masyarakat sendiri belum tahu. Populasi dalam penelitian ini adalah para seniman baik dari penari, pemusik, pengajar tari, tokoh masyarakat dan para wisatawan yang mengetahui tentang kesenian rapa’i di Kabupaten Bireuen. Data penelitian dikumpulkan melalui hasil wawancara secara mendalam dengan objek penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu, seperti buku, majalah ilmiah, sumber arsip, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar dan sebagainya. Sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa seni tari Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen yang menggunakan alat musik rapa’i mempunyai keistimewaan dan keunikan tersendiri. Semula rapa’i hanya dilakukan dalam upacara tertentu yang bersifat ritual. Dalam perkembangannya, kesenian rapa’i telah berkembang menjadi dua kelompok besar, yaitu rapa’i yang dimainkan oleh seniman laki-laki, dikenal dengan Rapa’i Geleng dan Rapa’i Geuimpheng serta rapa’i yang dimainkan oleh seniman perempuan, dikenal dengan Rapa’i Geleng Inong. Perbedaan kedua jenis rapa’i ini adalah jumlah pemainnya, yaitu Rapa’i Geleng dimainkan oleh 8-12 orang dan Rapa’i Geurimpheng dimainkan 14 orang.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
REFERENSI
Amri. H.Y.M.A. 2017. Eksistensi Rapa’i Daboih dalam Nilai-nilai Budaya Lokal di Gampong Batu Itam Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: 813-835 Mei 2017.
Anonim. 2016. 30 Kesenian Aceh Hampir Punah. http://www.netatjeh.info/2016/10/30-senidi-aceh-hampir-punah.html (diakses, 6 juni 2017).
Bagong, Suyanto; Suyanti. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana.
Dewi, Rita. 2013. Rapai Pasee pada Masyarakat Aceh di Desa Lam Awe Kecamatan Syamtalira Aron: Analisis Musik dalam Konteks Pertunjukan. Universitas Sumatera Utara: Skripsi Sarjana Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Sastra.
Ediwar. 2016. Rekonstruksi dan Revitalisasi Kesenian Rapa’i Aceh Pasca Tsunami. RESITAL: Jurnal Seni Pertunjukan. Volume 17 No. 1. http://dx.doi.org/10.24821/resital.v17i1.1688.
Hasan, Husein; T. A. Drs. dkk. 1984. Upacara Tradisional Daerah Istimewa Aceh. Banda Aceh: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Proyek IDKD Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Himawan, W.; Nugroho, A. 2014. Visual Tradisi dalam Karya Seni Lukis Kontemporer sebagai Wujud Artistik Pengaruh Sosial Budaya. Journalof Urban Societys Arts, 1(4), pp. 99–109.
Karina. A. E. 2015. Eksistensi Kebudayaan Rapa’i Geleng Inong di Provinsi Aceh dalam Perspektif Gender dan Posmodrenisme. Unimed: Prosiding Seminar Nasional Forum Asosiasi Prodi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik (AP2SENI) III Se-Indonesia. 23 April 2015.
_________. 2014. Analisis Struktur Musik Rapa’i Pasee di Biara Timu Jambo Aye Aceh Utara Provinsi Aceh. Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014. 85-92p.
Syahrial. 2017. Pelestarian Seni Budaya Tradisi dan Nilai Kepemimpinannya oleh Masyarakat. http://www.etnomusikologiusu.com/uploads/1/8/0/0/1800340/makalahtanjungbalai.pdf (Diakses,6 Juni 2017).
Verulitasari. E; A. Cahyono. 2016. Nilai Budaya dalam Pertunjukan Rapai Geleng Mencerminkan Identitas Budaya Aceh. Catharsis: Journalof Arts Education. Vol. 5. No.1.