PENGARUH PENAMBAHAN FIBERGLASS DAN SERBUK KACA TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON SERAT

Emi Maulani, Richard Mareno

Sari


Beton serat merupakan inovasi dari beton normal menjadi beton khusus dengan unsur penyusun antara lain semen, air, agregat kasar, agregat halus dan serat. Konsep dasarnya adalah untuk menulangi beton secara alami dengan serat yang disebarkan acak ke dalam adukan beton, sehingga dapat mencegah terjadinya retakan yang terlalu dini baik akibat beban maupun akibat panas hidrasi. Penelitian ini menggunakan fiberglass sebagai serat dengan diameter ± 0,01 mm dan panjang 5 cm dengan variasi penambahan sebesar 0%, 0,25% dan 0,5% diambil dari berat semen. Serbuk kaca digunakan sebagai pengganti sebagian agregat halus sebesar 25%. Benda uji yang dibuat berjumlah 36 sampel berbentuk silinder berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah berdasarkan pada umur beton 28 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan fiberglass 0,25% dan serbuk kaca 25% (BSK2) dalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan 18,07% dan kuat tarik belah 34,04%. Namun pada penggunaan fiberglass 0,5% dan serbuk kaca 25% (BSK3) kuat tekan mengalami penurunan 30,61% dan penurunan kuat tarik belah 9,57% dibandingkan beton normal (BS0). Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton lebih besar dibandingkan dengan mutu beton yang direncanakan 20 MPa.

Kata Kunci: Beton Serat, Fiberglass, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


ACI.IR-96, 2002, State-of-art-report on fiber reinforced concrete.

Alkhaly, R, Y, 2014, Laboratorium Pengujian Bahan, JTS-Unimal, Lhokseumawe.

Amna, K, Wesli, dan Hamzani, 2014. “Pengaruh Penambahan Serat Tandan Sawit Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton”, Teras Jurnal, Lhokseumawe.

Anonim 1, 1990, SNI 03-1968-1990: Metode pengujian tentang analisa saringan agregat halus dan kasar, BSNI, Jakarta.

Anonim 2, 1990, SNI 03-1971-1990: Metode Pengujian kadar air agregat, BSNI, Jakarta.

Anonim 3, 1998, SNI 03-4808-1998: Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat, BSNI, Jakarta.

Anonim 4, 2000, SNI 03-2834-2000: Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal, BSNI, Jakarta.

Anonim 5, 2008, SNI 1969-2008: Cara uji berat dan penyerapan air agregat kasar, BSNI, Jakarta.

Anonim 6, 2008, SNI 1970-2008: Cara uji berat dan penyerapan air agregat halus, BSNI, Jakarta.

Anonim 7, 2010, “Gerobac’k blog: Material Komposit”, (Online) https://geroback.wordpress.com/2010/05/09/material-komposit/ (diakses Oktober 2018).

Anonim 8, 2011, SNI 1974-2011: Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder, BSNI, Jakarta

Anonim 9, 2012, SNI 7656-2012: Tata cara pemilihan campuran untuk beton normal, beton berat dan beton massa, BSNI, Jakarta.

Anonim 10, 2012, Modul Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Laboratorium Teknik Sipil Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe.

Anonim 11, 2013, SNI 7974-2013: Spesifikasi air pencampuran yang digunakan dalam produksi beton semen hidrolis, BSNI, Jakarta.

Anonim 12, 2014, SNI 03-2491-2014: Metode pengujian kuat tarik belah beton spesimen silinder, BSNI, Jakarta.

ASTM, C.184-94, 2002, Standard Test Method for Fineness of Hydraulic Cement

ASTM, C.188-95, 2003, Standar Test Method for Density of Hydraulic Cement.

Fikkriansyah & Tanzil, G., 2013. “Pengaruh Sulfat Terhadap Kuat Tekan Beton dengan Variasi Bubuk Kaca Substitusi Sebagian Semen dengan w/c 0,60 dan 0,65". Teknik Sipil dan Lingkungan, 1(1).

Ikhsan, Hakas, dan Fadillawati, 2016 ”Pengaruh Penambahan Pecahan Kaca Sebagai Bahan Pengganti Agregat Halus dan Penambahan Fiber Optik Terhadap Kuat Tekan Beton Serat”, Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, Vol. 19, No. 2, 148-156.

Indrayurmansyah, 2001, ”Pentingnya Perawatan Beton Untuk Mencapai Nilai Kekuatan”, Jurnal R & B. Volume 1 Nomor 2. September 2001, Politeknik Negeri Padang.

Kosim dan Hasan, A., 2014. "Pemanfaatan Serbuk Kaca Sebagai Bahan Tambah Agregat Halus Untuk Meningkatkan Kuat Tekan Beton", Pilar Jurnal Teknik Sipil, 10(2), pp.170–178.

Murdock, L. J, dan K. M. Brook, 1991, Bahan dan Praktek Beton, 4th Edition, Stephanus Hindarko, Erlangga.

Mulyono,T., 2004, Teknologi Beton, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Nugraha, Paul, dan Antoni., 2007. Teknologi Beton (Dari Material, Pembuatan, ke Beton Kinerja Tinggi), Penerbit Andi, Yogyakarta.

Pardomuan, F, Pane dan Tanudjaja., 2015. “Pengujian Kuat Tarik Lentur Beton Dengan Variasi Kuat Tekan Beton”, Jurnal Sipil Statik, Manado.

R.G, Regar, Sumajouw, A dan Dapas, S., 2014. “Nilai Kuat Tarik Belah Beton Dengan Variasi Ukuran Dimensi Benda Uji”, Jurnal Sipil Statik, Manado.

R.S, Windah., 2011. “Kekuatan Tarik Beton”, Jurnal Tekno Sipil, Vol 09 No. 56.

Subyakto, 2012, Serat Alam Sebagai Bahan Baku Industry Biokomposit.

Tjokrodimuljo, K., 2007, Teknologi Beton, KMTS FT UGM, Yogyakarta.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.