DETEKSI DINI BALITA DENGAN GANGGUAN GIZI (STUNTING) SERTA PENYULUHAN DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI DESA KEUDE ACEH

Nora Maulina, Harvina Sawitri

Sari


ABSTRAK

Status gizi anak balita salah satunya dipengaruhi oleh faktor kondisi sosial ekonomi, antara lain pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak, pengetahuan dan pola asuh ibu serta kondisi ekonomi orang tua secara keseluruhan. Kendala yang didapati selama ini di posyandu untuk penyuluhan dan pemberian makanan tambahan masih kurang efektif. Pada saat ini balita (bawah lima tahun) sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas di masa depan memerlukan perhatian khusus. Usia di bawah lima tahun merupakan “usia emas” dalam pembentukan sumberdaya manusia baik dari segi pertumbuhan fisik maupun kecerdasan, dimana hal ini harus didukung oleh status gizi yang baik karena status gizi berperan dalam menentukan sukses tidaknya upaya peningkatan sumberdaya manusia. Kegiatan PkM dilakukan dengan tujuan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan balita dipelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan balita sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan balita. Selain itu diharapkan dapat mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta kader posyandu dalam pelayanan kesehatan. Metode penyelesaian permasalahan dilakukan dengan mendeteksi gangguan gizi pada anak usia di bawah lima tahun, dengan cara pemantauan grafik KMS, penimbangan berat, memberikan penyuluhan serta memberika penyuluhan tentang pentingnya gizi bagi balita. Target dan luaran dari kegiatan PkM dari aspek program pelayanan kesehatan adalah perbaikan dari status gizi balita, orang tua balita mendapatkan cukup informasi tentang pentingnya gizi saat masa pertumbuhan dan pemberian makanan tambahan bagi balita. Pelaksaan kegiatan telah dilakukan di Posyandu desa keude aceh diawali dengan penilaian grafik tmbuh kembang anak( KMS), penyuluhan dan pembagian PMT.

Kata kunci: Gangguan Gizi, Balita, PMT


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Anisa, P. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012, Skripsi. Depok: FKM UI.

Astari, L. D. A. Nasoetion, dan Dwiriani C. M. 2005. Hubungan Karakteristik Keluarga, Pola Pengasuhan,Dan Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan. Media gizi keluarga. Diakses pada 2 Oktober 2016 dari www.repository.ipb.ac.id.

BAPPENAS. 2011. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015.http://www.4shared.com/get/I45gBOZ/Rencana_Aksi_Nasional_Pangan. Diakses 10 November 2018.

Damanik, MR., Ekayanti, I.,Hariyadi, D. 2012. Analisis Pengaruh Pendidikan Ibu terhadap Status Gizi Balita di Propinsi Kalimantan Barat. Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2005 (2): 69-77.

Aries M, Hardinsyah, Tuhiman H. Determinan gizi kurang dan stunting pada anak umur 0-36 bulan berdasarkan data program keluarga harapan (PKH) 2007. Bogor: Jurnal Gizi dan Pangan. 2012; 7(1): 1926.

Rahmad AHAL, Miko A. Kajian stunting pada anak balita berdasarkan pola asuh dan pendapatan keluarga di Kota Banda Aceh. Banda Aceh. Jurnal Kesmas Indonesia. 2016; 8(2): 63-79.

Kusumawati E, Rahardjo S, Sari HP. Model pengendalian faktor risiko stunting pada anak usia di bawah tiga tahun. Depok: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; 2015; 9(3): 249-56.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.