ANALISIS TINGKAT DEPRESI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA PENDERITA FILARIASIS DI KABUPATEN ACEH UTARA

Rizka Sofia, Cut Sidrah Nadira

Sari


BSTRAK

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex, dan Armigeres.Penyakit filariasis berdampak pada masalah psikososial yang serius. Depresi merupakan gangguan kejiwaaan yang paling umum diderita penderita filariasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat depresi pada penderita filariasis di Kabupaten Aceh Utara.Populasi penelitian ini yaitu semua penderita filariasis di Kabupaten Aceh Utara yang berjumlah 103 orang berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara. Penentuan sampel berdasarkan rumus slovin, dimana jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri tingkat depresi sebagai variabel dependen, dukungan keluarga dan stigma masyarakat sebagai variabel independen.Metode analisis daya yang digunakan meliputi analisa univariat, analisa bivariat, dan analisa multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita filariasis di kabupaten Aceh Utara lebih banyak mengalami depresi. Hasil uji Chi-square pada α = 0,05, menunjukkan bahwa stigma masyarakat terhadap penyakit filariasis tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian depresi pada penderita filariasis di Kabupaten Aceh Utara (Pvalue 0,990) dan dukungan keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian depresi pada penderita filariasis di Kabupaten Aceh Utara (Pvalue 0,042).Penderita filariasis yang mendapatkan dukungan yang buruk dari keluarganya mempunyai risiko 4,217 kali menderita depresi dibandingkan dengan mendapatkan dukungan yang baik dari anggota keluarganya (odds ratio = 4,217).

Kata kunci: depresi, dukungan keluarga, filariasis, dan stigma


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Center for Disease Control and Prevention (CDC). 2015. Lymphatic Filariasis: Epidemiology and Risk Factor.

https://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/epi.html

Chin, J. 2006. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Editor: dr. I. Nyoman Kandun, Edisi 17, Cetakan II, Jakarta: CV. Infomedika.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009.Mengenal Filariasis (Penyakit Kaki Gajah). Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Buku Pedoman Nasional Pemberantasan penyakit Filariasis. Jakarta: Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, 2015. Profil Kesehatan Provinsi Aceh.

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, 2017. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Program Filariasis.

Estu, T. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktik. Jakarta: penerbit Buku Kedokteran EGC.

Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 94 tentang Penanggulangan Filariasis. Jakarta: Kemekes RI

Mahendra VS, et al. 2006. Reducing Stigma and Discriminationin Hospital: positive findings from India. Horizons Research Summary.

Mardiana, Enny, W., dan Dian, P. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Filariasis di Indonesia (Data Riskesdas 2007), Jurnal Ekologi Kesehatan, Volume: 10, Nomor: 2, Hal 83-92.

Mutiara, H., dan Anindita. 2016. Filariasis: Pencegahan Terkait Faktor Risiko. Majority. Volume: 5. Nomor: 3. Hal 19-21.

Nurhayati. 2013. Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Kerawang Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya. Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Notoatmodjo,S., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Paiting, Y. 2012. Faktor Lingkungan dan Kebiasaan Penduduk Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Distrik Windesi Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol: 11. Nomor: 1. Hal 44.

Sarungu, Y., Onny Setiani, dan Sulistiyani. 2012. Faktor Risiko Lingkungan dan Kebiasaan Penduduk Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Distrik Windesi Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol. 11, No. 1.

Stuart, GW. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC

Sulistiawati. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Widianto, FC dan Triwibowo, C., 2013. Trend Disease (Tren Penyakit Saat Ini. Jakarta: Trans Info Media.

Windiastuti, I.A., Suhartono, dan Nurjazuli. 2013. Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah, Sosial Ekonomi, dan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Volume: 12. No.1.

World Health Organization (WHO). 2016. Lymphatic Filariasis: Epidemiology.http://www.who.int/lymphatic_filariasis/epidemiology/en/.


Refbacks

  • »