GAMBARAN STATUS GIZI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA DESA COT BADA TUNONG KABUPATEN BIREUEN ACEH
Sari
Gizi memegang peranan sangat penting dalam kesehatan usia lanjut. Masalah kekurangan gizi sering dialami oleh usia lanjut sebagai akibat dari menurunnya nafsu makan karena penyakit yang dideritanya, kesulitan menelan karena berkurangnya air liur, cara makan yang lambat karena penyakit pada gigi, gigi yang berkurang, dan mual karena masalah depresi. Selain masalah kekurangan gizi, masalah obesitas (kegemukan) juga sering dialami oleh usialanjut, yang dapat timbul karena aktivitas pada kelompok ini sudah berkurang sementara asupan makanan tidak dikurangi atau bahkan berlebihan. Untuk mengetahui gambaran status gizi lansia di Panti Sosial TresnaWerdha Kabupaten Bireuen. Penelitian ini bersifat deskriptif dimana untuk memperoleh gambaran status gizi lansia di panti Sosial Tresna Werdha KabupatenBireuen. Instrumen penelitian menggunakan rumus indeks massa tubuh (IMT) yaitu dengan mengukur berat badan dan tinggi badan pada 45 lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten Bireuen. Hasil Penelitian didapatkan hasil penelitian status gizi lansia mayoritas berada pada kategori normal yaitu sebanyak 42 orang dan gizi lebih 3 orang. Status gizi lansia mayoritas berada pada kategori normal yaitu sebanyak 42 orang dan gizi lebih 3 orang.
Kata Kunci: Gambaran, Status Gizi dan Lansia
Pendahuluan
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan metabolismenya. Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.
Pendidikan gizi bagi kaum usia lanjut, kelompok pra pensiun dan mereka yang merawat para lansia merupakan salah satu hal yang penting untuk mencegah terjadinya salah nutrisi yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Masalah gizi yang dihadapi para lansia terkait dengan menurunnya aktifitas fisiologis tubuhnya. Selain itu status kesehatan yang tidak seragam menyulitkan menetapkan standar kebutuhan zat gizi lansia tersebut.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Daftar Pustaka
Sulistioningsih, Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta EGC, 2011.
Nasya (2012) Ilmu Gizi [Internet], Terdapatdalam:http:// www.Faktor yang mempengaruhi gizi lansia.go. id/ [Diaksestanggal 20 Juli 2013].
Fatmah, Gizi Usia Lanjut, Jakarta, Erlangga, 2010.
WHO. (2012). World Health Organization [internet], http://mizan.com/news det. [Diakses pada tanggal 25 Agustus 2013].
BKKBN, DKK, Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012, Jakarta, ICF International, 2012.
Darmoyo, Boedhi, Buku Ajar Boedhi-Darmoyo geriatri, Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 2011.
Riskesdas, Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes, RI, 2010.
Machfoedz, Metode Penelitian Bidang Kesehatan Keperawatan dan Kebidanan.Yogyakarta : Fitramaya, 2008.
Depkes RI, Pedoman Tatalaksana Gizi Usia Lanjut untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat Ditjen, Binkesmas, Depkes RI, 2005.
Oktariyani, Gambaran Status Gizi Pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 01 dan 03 Jakarta Timur, Skripsi, FIK Depok, 2012.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.