HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU HAMIL TERHADAP PEMILIHAN TEMPAT PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN
Sari
ABSTRAK
Faktor yang berkaitan dengan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan antara lain adalah akses pelayanan, usia, pendapatan keluarga, pendidikan, pengetahuan dan sikap. Tempat bersalin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi psikologis ibu dalam menghadapi persalinan. Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang dilengapi dengan peralatan dan tenaga terampil yang siap menolong ibu dalam menghadapi persalinan. Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu hamil terhadap pemilihan tempat persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Peusangan Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan jenis rancangan deskriptif asosiatif dengan jumlah sampel sebanyak 49 responden yang diambil dengan menggunakan teknik total populasi, instrument penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Pengumpulan data primer dilakukan pada minggu ke empat Agustus 2015 dengan membagikan kuesioner pada responden. Pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Pendidikan ibu hamil berada pada kategori pendidikan tinggi (46%), tempat persalinan yang dipilih oleh ibu hamil adalah Puskesmas (29%), hasil uji statistic dengan spss didapatkan nilai α = 0.00.
Kata Kunci: Pendidikan, Ibu Hamil, Persalinan dan Puskesmas
PENDAHULUAN
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Kematian ini jatuh melonjak dibandingkan hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu, sehingga dibutuhkan kerja keras untuk mewujudkan terget AKI yang di tetapkan dalam Millenium Development Goals (MDGS) yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup untuk tahun 2014 (Depkes RI, 2014)
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh pada tahun 2014 AKI menurun menjadi 140/100.000 KH, sedangkan AKB 37/1.000 KH (Dinkes Provinsi Aceh, 2014).
Penyebab utama kematian maternal melahirkan masih disebabkan oleh pendarahan 28%, hipertensi saat hamil atau pre eklamsi, eklamsi 24%, infeksi 11%. Perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu, Anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Di berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, proporsinya berkisar antara kurang dari 10% sampai hampir 60%. Sedangkan penyebab dari kematian bayi adalah bayi prematuritas 34%, gangguan pernapasan 37%, sepsis 12%, hipotermi 7%, kelainan darah atau ikterus 5%, post matur 3%, dan kelainan kongenital 1%.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. S (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta
Budiarto (2011) Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC, Jakarta.
Budi (2011) Kasus AKI dan AKB di Banten Menurun. [Internet] terdapat dalam: Error! Hyperlink reference not valid., diakses tanggal 10 April 2013
Depkes, RI (2007) Glosarium Data Dan Informasi Kesehatan. Jakarta
(2005)Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
(2000) Menurunkan AKB dan AKI. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.
Dewi Maritalia (2012). Biologi Reproduksi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Machfoedz, I. (2009) Metodelogi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kedokteran. Jakarta
Manuaba. (2007) Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstertrik-Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC
Notoatmodjo. (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2003) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.