PERANCANGAN MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO PRO MINI MENGGUNAKAN SENSOR HTU21D DENGAN PENGENDALIAN LAMPU ON/OFF MELALUI SMARTPHONE ANDROID

Rosdiana dan Muhammad Sadli

Sari


ABSTRAK

Penetasan telur ialah upaya bangsa unggas untuk mempertahankan populasinya, yaitu dengan bertelur. Penelitian ini bertujuan membuat pengendali suhu dan kelembaban yaitu sensor HTU21D yang lebih akurat pengukuran suhunya akan diterapkan pada mesin penetas telur unggas berbasis mikrokontroller arduino Pro mini. Berdasakan referensi, temperatur optimal dalam mesin tetas yaitu 38-39 C dan kelembaban optimal yaitu 52%–55%RH. Mikrokontroler yang menjadi otak kontroler ini jatuh pada Arduino Pro mini / Atmega168 yang memiliki performa dan fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin tetas konvesional yang menggunakan termostat. Untuk pemanas inkubator digunakan 2 buah lampu dengan daya 25 Watt. Ruangan inkubator juga dilengkapi dengan 1 buah kipas / blower untuk sirkulasi udara agar suhu dan kelembaban akan lebih stabil sehingga keberhasilan mesin penetasan telur akan lebih meningkat. Desain layout kontroler yang kompak dan ruang inkubator modern yang dilengkapi mekanis mepembalik telur secara otomatis memberi kemudahan dalam pengoperasian mesin penetas telur. Mesin penetas telur juga dilengkapi dengan sistem kendali lampu on/off dengan smartphone android via bluetooth yang dapat mengendalikan dan memonitoring lampu dari jarak dekat atau jauh tanpa menekan saklar.

Kata Kunci: mikrokontroller, mesin penetasan telur, inkubato


PENDAHULUAN

Penetasan telur ialah upaya bangsa unggas untuk mempertahankan populasinya, yaitu dengan bertelur. Telur tersebut kemudian di tetaskan, baik secara alamiah maupun buatan hingga melahirkan individu baru. Dalam dunia penetasan unggas kita mengenal dua metode yakni konvesional dan menggunakan bantuan mesin. Metode konvesional adalah induk mengerami telurnya sampai menetas menjadi bibit unggas baru. Sedangkan dengan bantuan mesin, adalah upaya mengadopsi pengeraman inggas melalui alat yang dibuat sedemikian rupa menyurupai induk. Namun sayangnya, sering kita melihat babon yang tidak bertanggung jawab. Maunya bertelur tapi enggan mengeraminya. Alhasil, telur yang ada tidak bisa menetas dan jika dibiarkan terlalu lama akan rusak. Hal tersebut memang tidak menjadi persoalan jika telur yang dihasikan tersebut hanya untuk dikonsumsi. Akan tetapi jika telur tersebut di regenerasi kembali, maka hal tersebut tentu sangat merugikan. Mengatasi kondisi yang demikian, kita tidak perlu panik. Kita bisa bisa menyiasatinya dengan membuat sendiri mesin tetas yang berkualitas dan terprogram otomatis menggunakan mikrokontroller Arduino Pro mini dan sensot HTU21D dengan penambahan fitur baru termodifikasi dengan mesin penetas lama di masa modern ini seiring perkembangan zaman maka dari itu penulis merancang mesin penetas telur lebih canggih dari sebelumnya.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

B.Paimin, Farry. 2014. Mesin Tetas, Penebar Swadaya, Jakarta

Hermawan, Rudi. 2014. Membuat Mesin Tetas Berkualitas, Pustaka Baru Press, Yogyakarta

Hartono, Tirto. 2013. Kiat Sukses Menetaskan Telur Ayam, Agro Media Pustaka, Jakarta.

Khairul, Anzilni. 2013. Pembuatan Hardware Inkubator Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroller Arduino, Jurnal, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhadi, Iman. 2008. Rancang Bangun Mesin Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega8 Menggunakan Sensor SHT 11, Jurnal, Jurusan Teknik Elektronika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Suprapto. 2008. Rancang Bangun Mesin Penetas Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler Dengan Fuzzi Logic Controler, Jurnal, Teknik Elektro Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Ogata, Katsuhiko.1994. Teknik Kontrol Automatik Jilid 1, diterjemahkan oleh Edi Leksono,Erlangga, Jakarta.


Refbacks

  • »
  • »