DIMENSI SOSIAL ETNIS TIONGHOA YANG BERMUKIM DI KOTA BUKITTINGGI
Sari
LENTERA: Vol.13 No.4, Nopember 2013 42
etnis Tionghoa beragama Kristen. Sedangkan masyarakat yang lainnya beragama islam dan Budha. Etnis Tionghoa di Kota Bukittinggi masih mempertahankan adat istiadatnya seperti perayaan tahun baru Imlek, cap go meh, serta adat perkawinan. Di Kota Bukittinggi sekarang ini terdapat dua organisasi sosial khusus untuk orang Tionghoa yaitu HBT dan HTT yang berfungsi sebagai perkumpulan yang mengurus kematian, masalah sosial, dan masalah budaya orang Tionghoa. Di Kota Bukittinggi, sudah banyak fasilitas untuk menunjang kehidupan masyarakat setempat. Tetapi, berdasarkan wawancara dan pengamatan di lapangan di Kota Bukittinggi ditemukan berbagai macam permasalahan-permasalahan seperti: sering terjadi kemacetan, banjir, sampah, penyumbatan saluran drainase.
Kata Kunci: Sosial Etnis Tionghoa
Referensi
la.serli.2009. Faktor-Faktor Penyebab Etnis Tionghoa Bermukim diKelurahan Belakang Pondok Kota Padang‖. Skripsi tidak diterbitkan Padang: Fakultas Ilmu Sosial
Andriani Lubis, Lusiana (2012) Komunikasi Antarbudaya Etnis Tionghoa dan Pribumi di Kota Medan. Jurnal Ilmu Komunikasi Terakreditasi, 10 (1). pp. 13-27. ISSN 1693-3029.
Akhmad Aqil Aziz. 2010. Perbedaan Strata Sosial dan Kebudayaan antara Etnis Tionghoa dan Masyarakat Pribumi di Kampung Pecinan Semarang. Semarang: Fakultas Pendidikan
Badan Pusat Statistik.2010. Bukittinggi dalam Angka.Bukittinggi
Badan pusat Statistik.2012. Statistik Kota Bukittinggi. Bukittinggi
Bakaruddin dkk.2004. Dasar-Dasar Geografi kota. Padang: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP Padang Press
Budiman, Amen. 1979. Semarang Juwita. Semarang : Penerbit Tanjung sari.
——————–.1978. Semarang Riwayatmu Dulu. Semarang : Penerbit Tanjung Sari.
Daldjoeni,N. 1998.Studi Geografi (suatu pendekatan dan analisa keruangan. Bandung
Dian,1996.Logika Feng Shui. Konsep Dan Metode Untuk Rumah Tinggal Yang Membawa Keberuntungan Hidup (Buku Kedua). Jakarta : Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia
Gondomono. 1996. Membanting Tulang Menyembah Arwah: Kehidupan
LENTERA: Vol.13 No.4, Nopember 2013 56
kekotaan Masyarakat Cina. Jakarta (Depok) : Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Hidayat, Z.M.1993. Masyarakat dan Kebudayaan Cina di Indonesia. Bandung : Penerbit Tarsito.
Koenjaraningrat (1999). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta:Djambatan
Kusumastuti. 2008 ‖penyediaan sarana dan prasarana pemukiman sebagai motor pertumbuhan ekonomi dalam wilayah pekal Benewo‖. Jurnal aplikasi, 4 (1): 1907-753X.
Leo suryadinata. 2003‖ etnis tionghoa, pribumi Indonesia dan kemajemukan: peran negara, sejarah, dan budaya dalam hubungan antar etnis‖. 7(1): 1-7.
Lombard, Denys, 1996. Nusa Jawa: Silang Budaya, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Maleong,Lexy. 2000.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: Rusda Karya
Makmur, Mariana.1993. Kebijakan Pemerintah dan Pedagang Etnis Tionghoa di Bukittinggi. Forum penelitian, 1(3):55-76)
Nurullah Ahmad. 2012‖ Imlek dan pemutihan Etnis tionghoa: jurnal nasional 1 (1): ISSN 1567-2039.
Rencana Umum Tata Ruang Kota Padang. 1984-2004. Hasil Evaluasi dan Revisi Rencana Induk Kota Padang. Padang
Rusliadi, Ernan dkk. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Fakultas Pertanian. ITB
Revida Erika. 2006‖ Interaksi sosial masyarakat etnis Cina dan pribumi di Kota Medan sumatera Utara, 1(1) : 33-47.
Pramono, Lenny. 2005. Karakteristik Arsitektur Kawasan Pecinan Semarang. Laporan Skripsi Universitas Katolik Parahyangan.
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press (GP Press)
Vicky H. Makarau. 2011‖ Tinjauan penduduk, perumahan pemukiman perkotaan dan pendekatan kebijakan. 3(1): 2085-7020)
Skinner, Stephen.. 2003. Feng Shui. Ilmu Tata letak Tanah Dan Kehidupan Cina Kuno. Semarang : Dahara Prize.
Soekanto, Soejono(2000). Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo.
Suryadinata, leo. 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. Jakarta: LP3ES
Sartini Wayan. ― Konsep dan nilai kehidupan masyarakat etnis Tionghoa(Analisis wacana ritual tahun baru imlek) 1-15.
Suliyati, Titiek. 2009 ‖melacak Jejak Budaya Cina di Lasem” makalah disajikan dalam seminar nasional, MSI Komisariat Rembang. Jawa Timur
Suyasa, I wayan,dkk. ―Modal sosial dalam pengintegrasian etnis Tionghoa pada masyarakat desa Pakraman Bali‖. Jurnal penelitian dan pengembangan sains& humaniora, 5 (3):236-238.
Tan, Mely G.1981. Golongan Etnis Tionghoa di Indonesia. Suatu Masalah Pembinaan Kesatuan Bangsa. Jakarta : PT Gramedia.
Undang- undang RI No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jakarta: departemen Pekerjaan Umum
Wahyu Ratih,dkk. 2010‖ Penataan pemukiman di kawasan segi empat Tujnungan Kota surabaya‖. Jurnal tata kota dan daerah, 2(2)
Zul’Asri, 2001.Bukittinggi 1945-1980: Perkembangan Kota secara Fisik dan Hubungannya dengan Pemilikan Tanah. Depok: Program Pasacasarjana, Ilmu Pengetahuan Budaya, Fakultas Sastra Indonesia.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.