DERAJAT INFESTASI PARASIT NEMATODA GASTROINTESTINAL PADA SAPI DI ACEH BAGIAN TENGAH

Zulfikar M.Si

Sari


This study aims to look at the degree of gastrointestinal the nematodes infestations in cattle based on differences in topography and the influence of age groups. Research using Chi-kwandrat analysis using bovine faecal samples each, 150 bags of highlands and lowlands are divided into 3 age groups of 0-6 months, 7-12 months and > 24 months. Samples tested positive when gastrointestinal nematode worm eggs. The degree of infestation of 22% upland and lowland 66.7%. There is a noticeable difference (P <0.05) higher prevalence lowlands. Intensity eggs per gram of feces (TPGT) age groups using analysis of T Test matches plateau 0-7 months age group by 32%, 22% 7-12 months and> 12 months of 12%. Occurs real difference (P <0.05) to the age group, younger age and higher plains showing results 0-6 month age group by 58%, age 7-12 months by 66% and the group> 12 at 76% there is a difference significantly (P <0.05) between the age groups, adult higher than the young.

Keywords: the gastrointestinal nematodes, highland, lowland, age group


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonimus, (2010). Profil Kecamatan Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah. Pemeritahan Kabupaten Bener Meriah. Laporan Tahunan

Anonimus, (2011). Juli Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Bireuen. Laporan Tahunan.

Arundel and M.D. Rickard. (1990). Laboratory Manual for Veterinary Parasitology.School of Veterinary Science. The University of Melbourne, Australia Institution.

Bhattachryya DK and Ahmed K. (2005). Prevalence of helmintic infection in cattle and buffaloes. Indian Vet. J. 82: 900-901

Egido, J.M., J.A, De Diego., and P, Penin. (2001). The Prevalence of Enteropathy due to Strongyloidiasis in Puerto Maldonado (Peruvian Amazon). Braz J Infect Dis.Vol.5 no.3.

Erna S, Fadjar S., Mirza D. K., dan Dwi F.. (2006) Identifikasi Nematoda Gastrointestinal pada Katak Fejervarya Cancrivora Dan Limnonectes Macrodon Di Wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Media Konservasi (XI).1

Djannatun T. (1987). Nematoda Pada Sapi di Wilayah Kerja Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPRS) Pengalengan, Skripsi. FKH, IPB. Bogor

Gasbarre, L.C., Leighton, E.A., Stout, W.L. (2001). Gastrointestinal nematodes of cattle in thenortheastern US: results of a producer survey. Veterinary Parasitology. Vol. 101. 29–44.

Gillespie, S.H. and P.M. Hawkey. (1999). Medical Parasitology A Practical Approach, Oxford University Press, New York.

Kadarsih and Siwitri. (2004). Performans Sapi Bali Berdasarkan Ketinggian Tempat di Daerah Transmigrasi Bengkulu: Jurnal ilmu-ilmu pertanian Indonesia vol. 6, No. 1.

Koesdarto and Setiawan. (2007). Penyakit Parasitik Pada Pengembangan Sapi Madura, Info Vet, Jakarta Selatan.

Levine, ND., (1990). Parasitologi Veteriner. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Lee DL. (1965). The Physiology of Nematodes. Ed ke-1. Edinburg-London. Oliver & Boyd. 154 hlm.

Linda S. (2007). Kejadian Infeksi Cacing hati (Fasciola spp) pada Sapi Bali di Kabupaten Karangasem, Bali.. Skripsi. FKH, IPB. Bogor.

Mustika, Ika dan Z. A. Riza. (2004). Peluang Pemanfaatan Jamur Nematofagus untuk Mengendalikan Nematoda Parasit pada Tanaman dan Ternak. Jurnal Litbang Pertanian, 23(4): 115. v

Mayulu, H., Sunarso, C. I. Sutrisno dan Sumarsono. (2010). Kebijakan Pengembangan Peternakan Sapi Potong di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 29(1): 34. v

Misra SC, Misra GP, and Panda DN.,(1997). Survey of intestinal helminths in slaughtered buffaloes in Orissa. Indian Vet. J. 74: 707-708.

Natalia, L., Sohardono dan Adin Priadi.,(2006). Kerbau Rawa di Kalimatan Selatan: Permasalahan, Penyakit dan Usaha Pengendalian. Watazoa, (16) 4: 206-215

(Pemda). Pemerintah Daerah (2010). Potensi Penerapan Produksi Bersih pada Usaha Peternakan Sapi Perah. Tesis. Magister Ilmu Lingkungan. Universitas Diponegoro. Semarang. v

Regassa F, Sori T, Dhuguma R, and Kiros Y. (2006). Epidemiology of gastrointestinal parasites of ruminants in Western Oromia, Ethiopia Intern J Res. Vet. Med. 4(1).

Subekti, S., S. M. Mumpuni, dan Kusnoto.. (2007). Ilmu Penyakit Nematoda Veteriner. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.

Setiawan A. (2008). Efektivitas PemberianEktrak Temulawak (Curcuma xanthoriza, Roxb) dan Temuireng (Curcuma aeruginosa, Roxb) Sebagai control Helintasis terhadap Packed Cell Volume (PCV), Sweanting Rate dan penambahan bobot badan pedet Sapi Potong Brahman Cross Lepas Sapih. Skripsi. Universitas Brawijaya, Malang

Soulsby E.J.L. (1986). Helminth, Arthropod and Protozoa of Domesticated Animals. 7th ed. The English Language Book Society and Bailliere Tindall. London.

Tolibin. I. (2008). Parasit Penyebab Diare pada Sapi Perah FH di Kabupaten Bandung dan Sukabumi Jawa Barat. Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas – 2020. Hal 385-388


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.