PENGOLAHAN BULU AYAM DENGAN METODE FISIKA KIMIA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR

Yusna Erawati dan Ariani Kasmiran

Sari


ABSTRAK

Limbah bulu ayam merupakan hasil pemotongan ayam yang terdapat di rumah potong unggas. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kandungan protein kasar dan serat kasar limbah bulu ayam yang diolah secara fisak kimia menggunakan air abu sekam. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor, 3 taraf, dan 2 ulangan. Faktor A adalah persentase air abu sekam ( a1= 10 % air abu sekam a2 = 20 % air abu sekam a3 = 30 % air abu sekam) dan faktor B adalah lama perendaman ( b1 = 12 jam perendaman, b2 = 24 jam perendaman, b3 = 36 jam perendaman). Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah kandungan protein kasar dan kandungan serat kasar. Hasil penelitian ini menunjukan lama perendaman tepung bulu ayam dengan air abu sekam tidak terdapat interaksi (P>0,05) terhadap kandungan protein kasar dan kandungan serat kasar. Perlakuan terbaik untuk kandungan protein kasar dan kandungan serat kasar terdapat pada lama perendaman 12 jam dengan air abu sekam 30 %, dengan nilai untuk protein kasar 40,72 %, dan serat kasar 0,08 %.

Kata Kunci :         Air Abu Sekam, Bulu Ayam, Protein Kasar, Serat Kasar

 

 

 

ABSTRACT

The quill waste is the waste from chicken slaughtering in Slaughterhouses. The purpose of research is to measure the crude protein and crude fiber that is procecced by using Chemical-Physics Method. The methodology of research is using Random Completed Design (RCD) by factorial pattern through 2 factors, 3 levels, and 2 repetitions. A factor is husk ash water (a1 = 10% husk ash water a2 = 20%husk ash water a3 = 30% husk ash water) and B factor is soaking time (b1 = 12 hours of soaking time , b2 = 24 hours of soaking time, b3 = 36 hours of soaking time). The gazed parameter in this research is the contens of crude protein and crude fiber. The result of research shows the soaking time by using quill flour with husk ash water is not interacted (P>0,05) toward the contents of crude protein and crude fiber. The best treatment for the contents of crude protein and crude fiber is at 12 hours soaking time by using 30% husk ash water, by the crude protein value is 40,72%, and crude fiber is 0,08%.

Key Words: Husk ash water, Quill, Crude Protein and Crude Fiber


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Filawati. 2003. Pengolahan limbahn udang secara fisikokimia dan pengaruh pemanfaatannya dalam ransum terhadap penampilan produksi ayam petelur. Tesis. Universitas Andalas, Padang

Hartati. 2000. Pengaruh lama perendaman tandan kosong sawit dengan air abu sekam terhadap kandungan NDF, ADF, hemisellulosa, dan protein kasar. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang.

Ketaren, N. 2008. Pemanfaatan limbah bulu ayam sebagai sumber protein ayam pedaging dalam pengolahan lingkungan hidup. Tesis. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Lehninger. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta.

Mirzah. 2007. Penggunaan tepung limbah udang yang diolah dengan filtrat air abu sekam dalam ransum ayam broiler. J. Media Peternakan, Desember 2007 hlm. 189-197.

Sudarmadji, S., Haryono , B., dan Suhardi. 2003. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Tampubolon, S.D.R. (2004). Pengaruh konsentrasi kalsium karbonat dan lama perendaman kedelai (Glycine max) terhadap mutu tahu. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian 2(3): 17-24.

Tensiska. 2008. Serat Makanan. Karya Tulis. Jurusan Teknologi Industri Pangan UNPAD. http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/05/serat_ makanan_1.pdf. [Diakses pada hari Rabu, 2 September 2009 pukul 14.00 WIB]

Zerdani, I., Faid M., Malki, A. 2004. Feather wastes digestion by new isolated strains Bacillus sp. in Morocco. African J Biotechnol 3 (1): 67-70.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.