EVALUASI TOLERANSI BERBAGAI VARIETAS PADI GOGO TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN DENGAN PENGGUNAAN PEG (POLYETILENE GLICOL)

Laila Nazirah, Edison Purba Chairani Hanum dan Abdul Rauf

Sari


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi varietas padi gogo toleransi terhadap cekaman kekeringan dengan teknik penyaringan yang efektif berdasarkan tanggap pertumbuhan awal tanaman (vegetatif). Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu varietas dan konsentrasi PEG dengan tiga ulangan. Varietas yang di gunakan adalah VI (Limboto), V2 (Situ Patenggang), V3 (Situ Bangendit), V4 (Towuti), V5 (Ciapus), V6 (Inpago 4), V7 (Inpago 7), V8 (Inpago 8), V9 (Inpago 6), V10 (Inpago 5), V11 (Inpago 9), V12 (Inpari 33), V13 (Inpari 6 Jahe), V14 (Batutegi) dan V15 (Sintanur). Konsentrasi PEG yaitu 0%, 20% dan 25%. Hasil percobaan menunjukkan peubah-peubah berkontribusi dalam penentuan toleransi varietas terhadap cekaman kekeringan varietas V5 (ciapus) memiliki panjang plumula lebih tinggi dan V10 (inpago 5) panjang akar tertinggi. Berat kering plumula tertinggi pada V5 (ciapus) serta akar tertinggi padaV6 (inpago 4) sedangkan indeks plumula tertinggi pada V7 (inpago 7) dan indeks akar tertinggi terdapat pada tiga varietas yaitu V12 (inpari 33), V13 (Inpari 6 jete) dan V15 (sintanur). Konsentrasi 20% PEG 6000 dapat digunakan untuk mendeteksi varietas yang toleran cekaman kekeringan terhadap bobot kering plumula, bobot kering akar,ratio plumula akar, indeks plumula dan indeks akar.

Kata kunci: Varietas, Padi Gogo, Cekaman Air,PEG


PENDAHULUAN

Kendala kekeringan di lahan kering khususnya di lahan tadah hujan menyebabkan tingkat produktivitas padi gogo rendah. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut maka pengembangan produksi padi gogo di lahan tadah hujan perlu mendapatkan perhatian serius. Potensi yang besar di daratan Indonesia seluas 188,2 juta ha dan 148 juta ha diantaranya merupakan lahan kering (Mulyani, 2006). Namun demikian, potensi lahan kering di banyak daerah belum dimanfaatkan secara optimal bagi pengembangan tanaman padi dan tanamana pangan lainnya. Sampai saat ini, kontribusi produksi padi gogo masih rendah.

Varietas padi gogo yang unggul merupakan salah satu teknologi utama untuk meningkatkan produktivitas padi gogo, memenuhi kebutuhan konsumen, serta meningkatkan pendapatan petani. Teknologi varietas merupakan teknologi yang paling mudah diadopsi, karena teknologi ini murah dan penggunaannya sangat praktis (Suhendrata et al., 2007). Padi merupakan tanaman yang sangat peka terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh kekurangan air. Ketersediaan air merupakan faktor pembatas utama dalam budidaya tanaman. Pada varietas tanaman yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Penurunan daya hasil akibat cekaman tidak sebesar yang terjadi pada varietas peka sehingga penggunaan varietas toleran mempunyai arti penting dalam budidaya tanaman untuk mengantisipasi kondisi cekaman kekeringan (Lafitte dan Curtois, 2003).

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Asay KH, DA Johnson. 1983. Breeding for drought resistance in range grass. J Research. 57(4):441-455.

Amador. MB, Aguilar LC, Kaya C, Larrinaga MJ, Hernandez FA 2002. Comparative effects of Nacl and polyethylene glycol on germination emergence and seedling grown of cowpea. Agric and crop Sci. 188:235-247

Blum, A. 1988. Plant Breeding for Stress Environments. CRC Press, Inc. Florida. 223p

Kim YH, Janick J. 1991. Absisic Acid and Prolin Improve desiccation tolerance and increase fatty Acid content of Celery Somatic Embryonic. Plant cell Tissue and Organ Culture, 24: 83-89

Lafitte R, Curtois B. 2002. Interpreting cultivar environment interaction for Yeild In Upland rice: assigning value to drought-adaptive traits. Crop Sci, 42;1409-1420

Maisura 2013. Studi Karakter Agronomi dan Fisiologi Varietas Padi Toleran Terhadap Cekaman Kekeringan pada Sistem Sawah (dalam Disertasi). IPB. Bogor.

Michel B.E. and M.R. Kaufman. 1973. The osmotic potential of polyethylene glycol 6000. Plant physiol. 57:914-916.

Monneuaux P, Belhassen E. 1996. The diversity of drought adaptation in the wide plant Growth Reg. 20:85-92.

Mulyani, A, 2006. Perkembangan Potensi Lahan Kering Masam. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Jakarta.

Ogawa A, and A. Yamauchi. 2006. Root osmotic adjustment osmotic stress in maize seedling, 1.Transient change of growth and water relation in roots in response to osmotic stress. Plant Prod. Sci. 9 (1): 27-38.

Sidari AT, Yatnauchi A, Kamoshita A, Wade IJ. 2000. Genotypic variation in response of rainfed lowland rice to drought and rewatering. II. Root growth. Plant Prod Scl.3:180-188

Suhendrata, T., Tyasdjaja, A. dan Bahri, S. 2007. Teknologi Budidaya Padi Gogo.

Verslues P.E., M. Agarwal, K.S. Agarwal, and J. Zhu. 2006. Methods and concepts in quantifying resistance to drought, salt and freezing, abiotic stresses that affect plant water status. The Plant Journal. 45, 523–539.

Verslues P.E., M. Agarwal, K.S. Agarwal, and J. Zhu. 2006. Methods and concepts in quantifying resistance to drought, salt and freezing, abiotic stresses that affect plant water status. The Plant Journal. 45, 523–539.

Yamada, M., Morishita H, Urano k, Shiozaki N, Shinozaki YK,Shinozaki K, Yoshiba Y. 2005.Effects of free proline accumulation in petunias under drought stress. Exp Bot. 56:1975-1981.


Refbacks

  • »