PENGARUH APLIKASI DEKAMON DAN WAKTU PEMANGKASAN TUNAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.)
Sari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi dekamon dan waktu pemangkasan tunas air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan diDesa Matang Cot Paseh Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen, yang berlangsung dari bulan Mei sampai Juli 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial terdiri dari 2 faktor yaitu pemberian dekamon (D) dan waktu pemangkasan tunas air (P). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah cabang produktif (cabang), diameter batang (cm), jumlah buah (buah) dan berat buah (gram).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwapemberian dekamon tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah cabang produktif pada umur 30, 45 dan 60 HST, diameter batang pada umur 30 dan 60 HST, jumlah buah pada panen III dan berat buah pada panen I, II dan III. Namun berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada umur 45 HST dan jumlah buah pada panen I dan II. Perlakuan terbaik dijumpai pada pemberian Dekamon dengan konsentrasi 3cc/liter air (D3). Sedangkan waktu pemangkasan tunas air tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah cabang produktif pada umur 30, 45 dan 60 HST, diameter batang pada umur 30, 45 dan 60 HST dan berat buah pada panen III. Namun berpengaruh nyata terhadap jumlah buah pada panen I, II dan III dan berat buah pada panen I dan II. Perlakuan terbaik dijumpai pada pemangkasan tunas air pada umur 20, 30 dan 40 HST (P1).Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan pemberian pupuk daun dengan waktu pemangkasan cabang air terhadap semua parameter yang diamati.
Kata kunci: Aplikasi Dekamon dan Waktu Pemangkasan Tunas Air
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Decoteau, 2000. Handbook of Tropical and Subtropical Horticulture. New York.
Dwijoseputro, D. 2000. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia
Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2004. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Suatu Rekayasa Tekhnologi Pengendalian OPT. Direktorat Perlindungan Hortikultura, Jakarta
Lewis. 2001. Production of Tomato within a High Tunnel. http://www.hightunnesl. org/ warmseasonvestomprod.(Diakses 14 Januari 2016).
Lingga, P. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pitojo, Setijo. 2005. Benih Tomat. Yogyakarta: Kanisius
Rahmi.2002. Pengaruh Pemangkasan dan Cara Pemupukan Tomat Terhadap.Skripsi. Universitas Syah Kuala. Banda Aceh
Redaksi Agromedia, 2007. Panduan Lengkap Budi Daya Tomato. Agromedia, Jakarta.
Rismunandar, 2001. Tanami Tomato. Sinar Baru Algensindo, Bandung.
Sartika, R. 2013. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgarisL.) pada Berbagai Dosis Pupuk Kotoran Kambing dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon.Jurnal Produksi Tanaman. 1(4) 2013.
Satsijah 2008 .Pengaruh Pemangkasan dan Aplikasi Cycosel Terhadap Hasil Bunga.UGM Press. Yogyakarta
Sumiati, E. 2000.Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Kualitas dan Umur Simpan Buah Tomat Kultivar Gondol, SIGMA.5(1) 2002.
Sumiati, E. dan B. Kadarwati.2002. Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Kualitas dan Umur Simpan Buah Tomat Kultivar Gondol, SIGMA.5(1) 2002.
Sutiastuti. 2000. Pangaruh Dosis Pupuk N dan Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Skripsi.Fakultas Perlanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Wartapa, A., Y. Effendi & Sukadi. 2009. Pengaturan jumlah cabang utama dan penjarangan buah terhadap hasil dan mutu benih tomat varietas Kaliurang (Lycopersicum esculentunt Mill). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 5: 150-163.
Wiryanta,W.T.B, 2004. Bertanam Tomat. Agromedia Pustaka, Jakart
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.