PENGARUH KEBUDAYAAN BATAK DAN MINANGKABAU TERHADAP MUSIK GONDANG OGUNG DI MENAMING KABUPATEN ROKAN HULU PROPINSI RIAU

Elmi Novita

Sari


ABSTRAK

Gondang ogung yang terdapat di Menaming merupakan bagian dari kebudayaan Batak Mandailing. Di Menaming, masyarakatnya yang berkebudayaan Batak Mandailing antara lain menggunakan ansambel gondang ogung  untuk mengiringi tarian tor-tor atau manortor, hal ini berbeda dengan kebudayaan Batak pada umumnya, yaitu mereka menggunakan ansambel gondang sabangunan  sebagai pengiring tari tor-tor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebudayaan Batak Minangkabau terhadap musik gondang ogung Menaming.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi langsung ke lapangan dan wawancara dengan pemain musik gondang ogung Menaming. Teori yang digunakan yaitu teori perubahan kebudayaan. William A. Haviland mengemukakan bahwa mekanisme yang terlibat dalam perubahan kebudayaan adalah akulturasi, yaitu akibat bertemunya dua kebudayaan, kedua belah pihak saling mempengaruhi dan akhirnya kebudayaan mereka berubah bentuk.

Pengaruh kebudayaan Batak meliputi alat musik yang digunakan, manortor dan onang-onang. onang-onang yang dijadikan sebagai pengiring manortor merupakan pengaruh dari musik vokal Batak yang berbentuk ende dan andung. Pengaruh kebudayaan Minangkabau terhadap musik gondang ogung di Menaming meliputi bentuk ansambel musik yang digunakan yaitu 6 buah talempong, 2 buah gendang dan 2 buah gong.

Kata kunci: Batak Mandailing, gondang ogung, manortor


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


REFERENSI

Bahar, Mahdi. 2009. Musik Perunggu Nusantara, Perkembangan Budayanya di Minangkabau. Bandung: Sunan Ambu Press.

____________. 1994. Fungsi Gondang Ogung dalam Masyarakat Sialang. Yogyakarta: Tesis Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Berry, John W. 1999. Psikologi Lintas Budaya: Riset dan Aplikasi. Terjemahan Edi Suhardono. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Ember, Carol R dan Melvin Ember. 2016. ”Teori dan Metode Antropologi Budaya”, dalam T.O Ihromi. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Endraswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Haviland, William A. 1988. Antropologi. Jilid 2. Terjemahan R. G. Soekadijo. Jakarta : Erlangga.

Hutujulu, Rithaony dan Irwansyah Harahap. 2005. Gondang Batak Toba. Bandung: P4AST UPI.

Keuning, J. 1990. Batak Toba dan Batak Mandailing dalam Taufik Abdullah: Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Marsden, William. 1999. Sejarah Sumatera. Terjemahan A.S. Nasution dan Mahyudin Mendim. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Merriam, Alan P. 1987. The Antropologi Of Music. Chicago: North Western University Press.

R.M. Soedarsono. 1999. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: MSPI.

Supanggah, Rahayu. 1995. Seri Bacaan Etnomusikologi. Bandung : MSPI.

Suparlan, Parsudi. 1995. Orang Sakai di Riau; Masyarakat Terasing dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Takari, Muhammad. 2005. Komunikasi dalam Seni Pertunjukan Melayu. Jurnal Etnomusikologi USU. Vol. 1 no. 2, September 2005, hal. 127.


Refbacks

  • »
  • »