KONSEP TAZKIYATUN NAFS DALAM ISLAM (Studi Analisis Kitab Ihya Ulumuddin Karya Imam Ghazali)
Sari
Studi ini bertujuan untuk mengetahui konsep tazkiyatun nafs dalam Islam (Studi Analisis Kitab Ihya Ulumuddin Karya Imam Ghazali). tazkiyatun nafs adalah pembersihan atau penyucian sifat lathifahmrubbaniyah dalam diri manusia dari perangai yang tidak sesuai dengan fitrah manusia. Tazkiyatun nafs bertujuan menjumpai Allah di Daarus Salaam dan mendapat kenikmatan abadi. Setelah adanya makrifatullah dalam hati, seseorang akan mencari cara untuk dekat dengan Allah dan mencintai Allah. Al-Ghazali mengajarkan manusia untuk menanggalkan penyakit jiwa dan menghiasai jiwa dengan sarana penyucian jiwa. Kotoran jiwa yang melekat pada manusia adalah syahwat perut dan kemaluan; bencana lisan; marah, dengki dan iri hati; mencintai dunia; cinta harta dan kikir; cinta kedudukan dan riya; takabur dan ujub. Sifat tersebut selalu ada dalam jiwa manusia dan jika tidak dapat dikontrol, akan terjerumus dalam dosa dan maksiat. Sarana membersihkan kotoran jiwa adalah tauhid; shalat; puasa; zakat dan infaq; zuhud; tobat; muraqabah, muhasabah dan mujahadah; tafakur; mengingat mati; tilawah Quran; dzikrullah. Cara tersebut membentengi diri dari kotoran yang melekat pada jiwa, sehingga manusia berakhlakul karimah. Relevansi pemikiran Imam al-Ghazali tentang konsep tazkiyatun nafs dengan pendidikan akhlak sampai saat ini tetap relevan secara teori. Seperti halnya Imam al-Ghazali dalam mendidik sesuai dengan zaman anak tersebut dan tidak bersifat mutlak. Maka, pendidikan akhlak bersifat dinamis dan dapat diimplikasikan nilai dari konsep tazkiyatun nafs pada zaman kekinian. Perbedaannya adalah pendidikan akhlak saat ini berfokus pada perbuatan manusia yang baik dan buruk, serta pengajarannya hanya mentransfer ilmu tanpa pemaknaan atau hikmah atas apa yang dipelajari. Adanya tazkiyatun nafs, seseorang akan mengetahui mana perbuatan baik dan buruk, lalu menjadikannya berakhlakul karimah serta berhati nurani, karena dalam tazkiyatun nafs selalu mengajarkan pada penekanan nafsu manusia yang berubah menjadi nafsu hewani, yang merusak manusia dan timbul perbuatan keji serta tidak berperikemanusiaan. Bukan hanya mengetahui perbuatan baik-buruk, tetapi tazkiyatun nafs akan menjadikan hamba kembali fitrah dan secara sadar ataupun tidak dia akan melaksanakan perbuatan yang menjauhkannya dari maksiat
Kata kunci: tazkiyatun nafs, Kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Alba, Cecep. 2012. Tasawuf dan Tarekat Dimensi Esoteris Ajaran Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Al-Ghazali. Tanpa Tahun. Ihya’ Ulummuddin, terj. Ismail Yakub. Semarang: Faizan.
_________. 1996. Ilmu dalam Perspektif Tasawuf, terj. Muhammad Al-Baqir. Bandung: Karisma.
__________. 2014. Ringkasan Ihya Ulumuddin, terj. Bahrun Abu Bakar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
__________. 1998. Tuntunan Mencapai Hidayah Ilahi, terj. M. Fadlil Sa’d an-Nadwi. Surabaya: Al-Hidayah.
Al-Qasimi, Jamaluddin. 2015. Buku Putih Ihya Ulumuddin Imam Al-Ghazali, terj. Asmuni. Bekasi: Darul Falah.
Aminuddin, et al. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Armstrong, Amatullah. 1996. Khazanah Istilah Sufi Kunci Memasuki Dunia Tasawuf, terj. M.S Nasrullah., Ahmad Baiquni. Bandung: Mizan.
Basuki., Miftahul, Ulum. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Ponorogo: Stain Po Press.
Beni, Ahmad Saebani., Abdul, Hamid. 2010. Ilmu Akhlak. Bandung: Pustaka Setia.
Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Syigma.
Khasanah, Siti Himatun. 2010. Pendidikan Akhlak Menurut Sa’id Hawwa dan Relevansinya bagi Masyarakat Modern (Studi Analisa dalam Buku Tazkiyatun Nafs), Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (STAIN) SALATIGA.
Mulkhan, Abdul Munir. 1992. Mencari Tuhan dan Tujuh Jalan Kebebasan (Sebuah Esai Pemikiran Imam Al-Ghazali). Jakarta: Bumi Aksara.
Rusn, Abidin Ibnu. 2009. Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sholeh, A. Khudori Sholeh. 2009. Skeptisme Al-Ghazali. Malang: UIN Malang Press.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tamrin, Dahlan. 2010. Tasawuf Irfani Tutup Nasut Buka Lahut. Malang: UIN Maliki Press.
Taufik, H. 2011. Tazkiyah al-Nafs: Konsep Pendidikan Sufistik dalam Upaya Membangun Akhlak. Tadris. Volume 6 Nomor 2: 203-223.
Taufiq, M. Izzuddin. 2006. Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam. Jakarta: Gema Insani.
Wahyudi, Ari. 2014. Hanya dengan Mengingat-Mu Aku Tenang. Bandung: Mizan. RI.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.