Studi Potensi Air Sungai di Kabupaten Bireuen
Sari
Kabupaten Bireuen mempunyai lima sungai besar yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan air, yaitu Krueng Peusangan, Krueng Peudada (Krueng Oeneun), Krueng Nalan, Krueng Pandrah (Krueng Sambang), dan Krueng Samalanga (Krueng Krian). Sungai tersebut sudah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum, irigasi, industri dan perikanan. Namun dari beberapa tulisan dan informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah menganalisis penggunaan air eksisting, ketersediaan air, kelebihan air dan kebutuhan air. Kebutuhan air dihubungkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bireuen tahun 2007-2027. Observasi dan inventarisasi data debit pengambilan pada bangunan di aliran sungai digunakan dalam analisis penggunaan air eksisting. Analisis ketersediaan air menggunakan Metode Mock. Analisis kebutuhan air menggunakan data jumlah penduduk, luas sawah, luas bangunan industri dan jumlah ternak. Dari hasil penelitian diketahui Kebutuhan air minum penduduk Kabupaten Bireuen sampai dengan tahun 2027 yaitu 572.011 jiwa, dapat dipenuhi dari Krueng Peusangan dan Krueng Peudada. Kebutuhan air irigasi lahan potensial sawah yang dapat dikembangkan menjadi irigasi teknis yaitu seluas 5.789 ha, dapat dipenuhi oleh semua sungai. Kebutuhan air industri kawasan KIB Batee Geulungku dan KIB juli dipenuhi oleh Krueng Pandrah dan Krueng Peusangan. Kebutuhan air peternakan dipenuhi oleh Krueng Peusangan dan Krueng Peudada. Berdasarkan analisis kebutuhan air, pada tahun 2028 Krueng Peusangan masih bisa di andalkan dalam memenuhi kebutuhan air Kabupaten Bireuen. Krueng Peudada hampir mengalami kekurangan air terutama untuk kebutuhan air minum. Krueng Nalan, Krueng Pandrah dan Krueng Samalanga pada tahun 2028 sudah tidak dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan air. Dengan potensi air sungai yang begitu besar sangat disarankan Kabupaten Bireuen dapat memaksimalkan penggunaan air untuk pemenuhan kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan air pada tahun 2028, Kabupaten Bireuen disarankan membangun waduk di sungai Krueng peudada, Krueng Nalan, Krueng Pandrah dan Krueng Samalanga.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anonim 1, 2002, Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual, Bagian 2: Irigasi (Standar Perencanaan Irigasi), Balitbang Kimpraswil, Jakarta.
Asdak. C, 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Basri, A, Ziana & Faizin, M.N, 2005, Studi alokasi air Krueng Peusangan terhadap kebutuhan air industri LNG PT. Arun NGL hingga tahun 2015, Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Vol 4, pp. 58-66.
Linsley, dkk, 1986, Teknik sumber daya air, Jilid I, Edisi III, Erlangga, Jakarta.
Mock, F.J, 1973, Land Capabilty Appraisal Indonesia; Water Availability Appraisal, UNDP/FAO of UN, Bogor, Indonesia.
Sjarief. R, 2002, Pengelolaan Sumberdaya Air, Litbang Kimpraswil, Jurnal Konstruksi & Disain ITB, NO 1, Jilid 1, pp. 64-76.
Soemarto, 1999, Hidrologi Teknik, Edisi ke-2, Erlangga, Jakarta.
Soewarno, 1995, Hidrologi Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data Jilid 1 dan Jilid 2, Nova, Bandung.
Sosrodarsono, S & Takeda, K, 1976, Hidrologi untuk pengairan, PT. Pradya Paramita, Jakarta.
Triatmodjo. B, 2008, Hidrologi Terapan, Beta offset, Yogyakarta.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.