PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH
Sari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah di SMAN 3 Kabupaten Bireuen Tahun 2014. Metodologi Penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dengan sampel 248 siswa hasil penelitian: pengetahuan remaja tentang seks pranikah di SMAN 3 Kabupaten Bireuen mayoritas berada dalam kategori baik, yaitu 170 responden (68%). Sikap remaja tentang seks pranikah di SMAN 3 Kabupaten Bireuen mayoritas berada dalam kategori positif, yaitu 144 responden (58%).: Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengetahuan remaja tentang seks pranikah di SMAN 3 Kabupaten Bireuen tahun 2014 secara keseluruhan berada pada kategori baik. Dan hasil penelitian mengenai sikap remaja tentang seks pranikah di SMAN 3 Kabupaten Bireuen tahun 2014 berada pada kategori positif.
Kata Kunci: Sikap, Remaja dan Pranikah
PENDAHULUAN
Hasil survey kesehatan reproduksi remaja, remaja Indonesia pertama kali pacaran pada usia 12 tahun. Perilaku pacaran remaja juga semakin permisif yakni sebanyak 92% remaja berpegangan tangan saat pacaran, 82% berciuman, 63% rabaan petting. Perilaku-perilaku tersebut kemudian memicu remaja melakukan hubungan seksual. Penelitian di kota-kota besar mulai Jabotabek, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar, ditemukan sekitar 47% hingga 54% remaja mengaku melakukan hubungan seks sebelum nikah, sehingga remaja rentan terhadap risiko gangguan kesehatan seperti penyakit HIV/AIDS. Departemen kesehatan tahun 2008 menyebutkan, dari 15.210 penderita HIV/AIDS 54% adalah remaja (Boyke, 2009).Hasil penelitian tahun 2011 di kalangan siswa SMA dan mahasiswa Banda Aceh, bahwa ternyata 6,42% seks bebas dilakoni oleh remaja SMA Banda Aceh dan 12,02% oleh mahasiswa. Sebanyak 14,72% di antaranya melakukan pelukan dan ciuman dengan pasangannya dan 1,82% melakukan hubungan intim pranikah. terungkap pula bahwa 90% siswa telah terbiasa menonton film porno (blue film) dan 15% dari mereka sudah menjadi kebutuhan. Sehingga untuk melampiaskannya mereka lakukan masturbasi atau onani (BP3A Aceh, 2011).
Berdasarkan dari berbagai informasi yang peneliti peroleh dari alumni ataupun siswa-siswi di tiga SMAN yang berada di Bireuen, bahwa kasus tentang seks pranikah dikalangan remaja SMA lebih sering ditemukan di SMAN 3 Bireuen. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa di SMA tersebut yang dikeluarkan dari sekolah karena kedapatan melakukan hubungan seks pranikah dan hamil diluar nikah.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Boyke. (2009). Remaja dan Hubungan seksual pranikah, [internet] Tersedia dalam: http://www.konseling. com/ articles, remaja& cinta./ virginhtml/ php,145. [diakses tanggal 29 April 2014].
Chandra, B. (2013). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: EGC.
Habibullah, Fikri. (2012). Tuhan, izinkan aku pacaran. Jakarta: Gema Insani
Hurlock B. E. (2007). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Machfoedz, I. (2009). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya
Notoatmodjo, S. (2007) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Riduwan, (2009). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Cetakan Ke-3. Bandung: Alfabeta
Sarwono W. S. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo Persada.
Sarwono, Sarlito. (2012). Psikologi Remaja. Edisi revisi. Jakarta : Rajawali Pers.
Setiawan.A. (2009). Seksualitas Ramaja. [internet] Tersedia dalam: http:// siapapunbolehbaca. multiply. com/journal/ item//22[diakses tanggal 29 April 2014].
Surbakti, EB, (2008). Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja. Jakarta: PT.Gramedia.
Syafrudin. (2008). Remaja Dan Hubungan Seksual Pranikah [internet] Tersedia dalam: http://id.shvoong.com/ medicine-and-health/1799376-remaja-dan hubungan-seksual-pranikah/ . [Diakses pada tanggal 21 April 2014].
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.