PENERAPAN PENDEKATAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DALAM PEMBELAJARAN PKN SISWA PAKET B PKBM TUNAS MADANI
Sari
ABSTRAK
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembelajaran yang tidak sekedar hafalan atau pembelajaran tentang nilai, namun bagaimana peserta didik menerapkan isi materi PKn dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran PKn, metode ekspository saja tidak cukup untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Penggunaan berbagai metode akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik untuk mencapai ketiga aspek tersebut. Pembelajaran yang menyuguhkan teori konseptual saja sebagai materi, akan memberikan kesulitan bagi peserta didik untuk menerapkankannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Kewarganegaraan atau disingkat PKn merupakan bidang kajian yang bersifat multifaset yang bidang keilmuannya bersifat interdisipliner, multidisipliner, atau bahkan multidemensional. Bidang kajiannya luas, karena pembelajaran PKn erat kaitannya dengan sikap kita dalam kehidupan sehari-hari. Namun, menurut seorang ahli ilmu politik yang bernama Chreshore, secara filsafat keilmuan berasal dari ilmu politik khususnya dari konsep political democracy untuk aspek duties and rights of citizen. Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, baik teoritis maupun praktis
Kata kunci: Pendekatan VCT (Value Clarification Technique)
PENDAHULUAN
Pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal yang berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan luar sekolah seperti di SKB, PKBM dan lembaga-lembaga kursus lainnya seharusnya menjadi wadah untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik, selaras dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 yang mengatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pembelajaran yang terjadi dalam pendidikan formal maupun non formal mengajarkan kepada peserta didik tentang nilai dan bagaimana menjadi warga masyarakat sekaligus warga negara yang baik melalui Pendidikan Kewarganegaraan.
Keberhasilan membelajarkan anak untuk ber-PKn bukanlah usaha yang mudah. Kreativitas dan ketepatan guru dalam menggunakan berbagai metode dan pendekatan merupakan salah satu faktor utama. Membelajarkan anak tentang nilai merupakan tanggung jawab sebagai seorang guru. Guru PKn yang mengajar Paket B di PKBM Tunas Madani Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen menyatakan bahwa anak-anak cenderung sukar untuk dilarang atau diberi nasihat. Guru tersebut kesulitan tentang bagaimana membelajarkan anak mengenai nilai, serta kebaikan dan ketidakbaikan suatu sikap untuk dilakukan. Sehingga dalam pembelajaran, seorang guru tidak langsung melarang tentang suatu sikap atau nilai. Namun, memberitahu, mengarahkan, dan memberi pengertian kepada peserta didik. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan VCT (Value Clarification Technique) dalam pembelajaran PKn. VCT merupakan pendekatan klarifikasi nilai. VCT (Value Clarification Technique) ialah cara atau proses dimana pendidik membantu menemukan sendiri nilai-nilai yang melatarbelakangi sikap, tingkah laku, perbuatan serta pilihan-pilihan penting yang dibuatnya.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter Konstruktivisme dan VCT. Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: Rajawali Press.
Ani, Catharina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendikia.
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali. 2008. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Komarudin. 2002. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Kusdaryani dan Trimo. 2009. Landasan Kependidikan. Semarang: IKIP Press.
Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Rezki, Elmi Afriani. 2011. Peningkatan Hasil Belajar Pkn Materi Berperilaku Mulia Sesuai Pancasila Melalui Model Pembelajaran VCT Percontohan Pada Peserta didik Kelas II SD Negeri 02 Wanacala Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. http://garuda.dikti.go.id. Diakses tanggal 25 Oktober 2014.
Sapriya. 2012. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Soegeng. 2007. Dasar-Dasar Penelitian Bidang Sosial, Psikologi dan Pendidikan. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press.
Solihatin, Etin. 2012. Strategi Pembelajarn PPKN. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta.
Suparno, Paul. dkk. 2002. Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah Suatu Tinjauan Umum. Yogyakarta: Kanisius.
Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://www.inherent-dikti.net. Diakses tanggal 03 November 2014.
Winaputra, S. Udin. 2009. Pembelajaran PKn di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yana, Maya Kusfitri. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai. http://www.scribd.com. Diakses tanggal 09 November 2014.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.