HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012-2013

Hendrick Kurniawan dan Meutia Maulina

Sari


ABSTRAK

Plasenta previamerupakan penyebab utama perdarahan antepartum dan berpotensi mengancam hidup ibu dan janin. Plasenta previa lebih banyak terjadi pada kehamilan dengan paritas tinggi dan pada usia lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian plasenta previa di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara tahun 2012-2013. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari status rekam medik ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara tahun 2012-2013.Metode penelitian yang digunakan bersifat studi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 100 subjek yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan 40% subjekmengalami plasenta previa, 52% subjek berusia ≥ 30 tahun, dan 48% subjek memiliki paritas ≥ 3. Analisis statistik dengan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara usia ibu dan plasenta previa dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05), OR =5,182(OR>1).Hasil uji chi-square juga menunjukkan terdapat hubungan antara paritas dan plasenta previa dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05), OR =7,000(OR>1). Kesimpulan penelitian ini adalah usia ibu dan paritas berhubungan dengan kejadian plasenta previa.

Kata Kunci: Usia Ibu, Paritas, Plasenta Previa.


PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu (AKI) juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs).Secara lebih spesifik pada tujuan kelima dari MDG’s tahun 2015, yaitu meningkatkan kesehatan ibu dengan target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai 3/4 risiko jumlah kematian ibu (Bappenas, 2012). World Health Organization (WHO) memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin, artinya dalam setiap menit terdapat 1 perempuan yang meninggal.

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, rata-rata AKI mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu kelahiran hidup. Penyebab terpenting kematian maternal di Indonesia adalah perdarahan (40–60%), infeksi (20–30%) dan keracunan kehamilan (20–30%), sisanya sekitar 5% disebabkan penyakit lain yang memburuk saat kehamilan atau persalinan. Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3% dari semua persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta dan perdarahan yang belum jelas sumbernya.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Abdat AU, 2010, “Hubungan antara paritas ibu dengan kejadian plasenta previa di RS dr. Moewardi Surakarta”, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Anzaku AS, Musa J, 2010, “Placenta previa: incidence, risk factor, maternal and fetal outcomes in a nigerian teaching hospital”, Bingham University, Nigeria.

Aryanti DR, 2009, “Hubungan usia ibu dengan kejadian plasenta previa”, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2012, Survei demografi dan kesehatan indonesia 2012, Jakarta, Indonesia.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2012, Laporan pencapaian tujuan pembangunan milenium di indonesia 2011, Jakarta, Indonesia.

Budiarto E, 2004, Metodologi penelitian kedokteran, Jakarta: EGC.

Cunningham FG, Gant NF, 2011, Dasar-dasar ginekologi dan obstetri, Jakarta: EGC.

Darwin N, 2011, “Faktor risiko plasenta previa di rumah sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang”, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang.

Davood S, Kazem P, Sepideh E, 2008, “Selected pregnancy variables in women with placenta previa”, Research Journal of Obstetrics and Gynecology, (jurnal elektronik) diakses 13 juni 2014, Available from: http://scialert.net/fulltext/?doi=rjog.2008.1.5.

Hasegawa J, Nakamura M, Hamada S, Matsuoka R, Ichizuka K, Sekizawa A, Okai T, 2011, “Prediction of hemorrhage in placenta previa”, Taiwanese Journal of Obstetrics and Gynecology, (jurnal elektronik) diakses 29 september 2014, Available from: http://www.tjog-online.com/article/S1028-4559(12)00003-4/fulltext

Manuaba IBG, Manuaba CIA, Manuaba IBGF, 2007, Pengantar kuliah obstetri, Jakarta: EGC.

Prawirahardjo S, 2011, Ilmukebidanan sarwono prawirahardjo, Jakarta: Bina Pustaka.

, 2009, Angka Kematian Ibu di Indonesia, diakses 14 juni 2014, Available from:http://www.menegpp.go.id/aplikasidata/index.php?option=com_docman&task=doc_download&gid=290&Itemid=111.

Rambei L, 2008, “Gambaran faktor risiko pada kasus plasenta previa di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Januari 2005- Desember 2006”, Tesis, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang.


Refbacks

  • »