IbM KELOMPOK GURU PAI SD TENTANG TATA CARA PENCEGAHAN AKSI PENDANGKALAN AKIDAH
Sari
ABSTRAK
Sejak 5 tahun terakhir, di Aceh telah berkembang berbagai aliran sesat yang berupaya mendangkalkan akidah masyarakat Aceh. Fenomena tersebut sangat meresahkan masyarakat karena sering menimbulkan konflik antar penganut aliran. Keberadaan aliran sesat bukan hanya terjadi di ibukota propinsi, tetapi juga di seluruh kabupaten/kota yang ada di Aceh termasuk ke wilayah mitra IbM. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari penetapan Pergub, Qanun Aliran Sesat, sampai kepada riset teoritis dan praktis yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengantisipasi tersebarnya aliran sesat di Aceh. IbM kelompok guru PAI SD pada mitra 1 dan 2 diharapkan sebagai salah satu cara yang efektif dalam mengantisipasi penyebaran aliran sesat di Aceh, khususnya di kota Lhokseumawe. Guru PAI dianggap memiliki peran yang sangat strategis dalam menanamkan dasar-dasar akidah Islam bagi calon generasi muda sehingga tidak terpengaruh oleh berbagai budaya dan aliran yang menyesatkan. Secara umum kegiatan ini bertujuan menyelamatkan akidah masyarakat mitra yang berlandaskan al Qur’an dan hadis dengan cara membekali warga mitra dalam hal tata cara pencegahan aksi pendangkalan akidah. Fenomena pendangkalan akidah telah menimbulkan keresahan dan konflik di masyarakat, oleh karena itu, program IbM seperti ini dianggap urgen karena berupaya meminimalisir konflik demi terwujudnya kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan target khusus yang ingin dicapai adalah; meningkatnya kesadaran warga mitra dalam pengamalan ibadah; meningkatnya karakter kepribadian warga mitra sehingga dapat menjadi uswatun hasanah bagi para peserta didiknya, dan meningkatnya wawasan warga mitra dalam hal tata cara antisipasi pendangkalan akidah. Luaran yang diharapkan dari program IbM ini adalah; berbentuk jasa, yaitu; kontribusi pemikiran bidang keagamaan; publikasi jurnal ilmiah lokal, dan buku ajar pendidikan agama Islam. Pemilihan mitra 1 dan 2 didasarkan pada hasil riset penulis bahwa di wilayah kota Lhokseumawe dan Aceh Utara telah terjadi aksi pendangkalan akidah yang dilakukan oleh berbagai aliran sesat. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan bidang aqidah Islam dan ibadah praktis, serta sosialisasi tata cara pencegahan upaya pendangkalan akidah bagi warga mitra 1 dan 2 yang seluruhnya berjumlah 65 orang guru PAI SD.
Kata Kunci: Tata cara, antisipasi, pendangkalan, akidah, guru PAI SD
PENDAHULUAN
Analisis Situasi
IbM antisipasi pendangkalan akidah merupakan suatu upaya mengimplementasikan hasil penelitian penulis yang berjudul “Persepsi ulama dayah dalam mencegah penyebaran aliran sesat di propinsi Aceh”. Pertimbangan pemilihan warga mitra adalah karena guru PAI di lembaga pendidikan dasar (SD) dianggap sangat berperan dalam menanamkan dasar-dasar akidah Islam bagi generasi muda. Oleh karena itu, upaya penguatan nilai-nilai akidah terhadap anak sejak dini yang dilakukan oleh para guru bidang studi PAI pada SD merupakan suatu agenda prioritas. IbM kelompok guru PAI di SD ini secara tidak langsung diharapkan mampu mengantisipasi fenomena pendangkalan akidah khususnya di kota Lhokseumawe, dan umumnya di propinsi Aceh.Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Azanul Fazri, 2011,”Penyesatan Aqidah Islam dari Aliran NII sampai aliran Millata Abraham” Makalah, Lhokseumawe.
Abu Nakr Jabir Al Jazairi, 2000, Ensiklopedi Muslim, Jakarta: Darul Falah
Hasbi Amiruddin, 2003, Ulama Dayah Pengawal Agama Masyarakat Aceh, Banda Aceh: Yayasan Nadia Fondation
_________, 2004, Perjuangan Ulama Aceh di Tengah Konflik, Yogyakarta: Cinnets
Kahar Masyur, tt, Membina Moral dan Akhlak, Jakarta: Rineka Cipta.
Sayid Sabiq, 1997, Aqidah Islam, Bandung: Diponogoro.
Sayid Al Qarni, 2008, La Tahzan, Jakarta: Al Qist
Zainal Sarifin Abbas, 1964, Pri Hidup Muhammad Rasulullah Saw, Medan: Firma Rahmad.
Zamzami, Daud, dkk, (2007) Pemikiran Ulama Dayah Aceh, Jakarta: Prenada Media Group
Majalah Bulanan Media Dakwah Santri Dayah, Edisi April 2011.