PENGGUNAAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI AGREGAT PADA CAMPURAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SILIKA FUME

Husaini dan Mahdi

Sari


ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan dengan metode eksperimental ini dimaksudkan untuk memanfatkan limbah botol plastik jenis PET dalam campuran beton. Pemilihan bahan limbah botol plastik dengan penambahan silika fume 5% dalam campuran beton meliputi pengujian kuat tekan yang dilakukan pada benda uji kubus ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm sebanyak 16 benda uji, dengan faktor air semen ( FAS ) yang digunakan adalah 0,6. Penelitian ini menggunakan limbah botol plastik jenis PET yang tertahan pada saringan 9,52 mm dan di substitusikan dengan volume agregat kasar pada beton normal serta dengan penambahan silika fume yang mengandung kadar SiO2 yang dapat menggantikan semen. Adapun untuk komposisi campuran beton untuk limbah botol plastik adalah 25%, 50% dan 75% dengan penambahan silika fume setiap variasinya. Berdasarkan hasil pengujian beton dengan limbah botol plastik komposisi 25% diperoleh kuat tekan karateristik (σ'bk) sebesar 164,99 kg/cm2, untuk limbah botol plastik komposisi 50% diperoleh kuat tekan karateristik (σ'bk) sebesar 138,50 kg/cm2, dan untuk limbah botol plastik komposisi 75%, diperoleh kuat tekan karateristik (σ'bk) sebesar 111,31 kg/cm2. Persentase penurunan dengan kadar campuran 25%, 50%, dan 75% jika dibandingkan dengan beton normal adalah sebesar 24%, 37%, dan 49% turun dari kuat tekan karakteristik beton normal.

Kata-kata kunci: limbah botol plastik jenis PET, silika fume, faktor air semen ( FAS) 0,6.


PENDAHULUAN

Limbah botol plastik merupakan polyester termoplastik yang diproduksi secara komersial melalui produk kondensasi yang dikarakterisasi dengan banyaknya ikatan ester yang didistribusikan sepanjang rantai utama polimer. Limbah botol plastik merupakan bahan dasar dari botol minuman plastik, dengan nama polioksi etilen neooksitereftaoil. Limbah botol plastik yang berupa polyetylene terephtalate (PET) akan dimanfaatkan dalam penelitian ini.

Silika fume dalam jumlah tertentu dapat menggantikan jumlah semen, selain itu karena Silika fume mempunyai diameter sangat kecil, maka Silika fume dapat juga berperan sebagai pengisi diantara pertikel- partikel semen. Dengan adanya Silika fume ini distribusi porositas beton menjadi lebih kecil karena peran Silika fume disini selain sebagai penanggulangan terhadap serangan sulfat juga sebagai pengisi rongga- rongga partikel semen dan agregat sehingga dapat menambah kekedapan dan keawetan beton.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Chu- Kia Wang dan Salmon. Charles G. 1994. Disain Beton Bertulang. Jilid 1. Edisi Keempat. Terjemahan Binsar Hariandja. Jakarta: Erlangga.

Dipohusodo Istimawan. 1999. Sruktur Beton Bertulang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gunawan, Margaret. 2000. Kunstruksi Beton I.

Jakarta: Delta Teknik Group.

Hanafiah. A, 1997,Merencanakan Komposisi Campuran Beton Struktural,Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

McCormac, Jack C. 2003. Desain Beton Bertulang.Jilid 1. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Mukhlis. Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Faktor Air Semen 0,6. Tugas Akhir Politeknik Negeri Lhokseumawe 2008.

Mulyono, T. 2003 .Teknologi Beton. Yogyakarta.

Murdock, L.J. 1999 .Bahan dan Praktek Beton. Ciracas.

Nawi, Edward G. 1998. Beton Bertulang. Terjemahan Bambang Suryoadmono. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sagel, R. 1994. Pedoman Pengerjaan

Melliza Santi. Pengaruh Panjang Serat Limbah Botol Plastik (PET) Seabagai Campuran Beton Terhadap Kuat Tarik Belah Beton. Tugas Akhir Universitas Almuslim Bireuen 2013.


Refbacks

  • »