FAKTOR KELAYAKAN INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT (Studi Kasus Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh)

Asrida SE, M.Si.Ak

Sari


Kabupaten Aceh Utara yang merupakan salah satu daerah potensial untuk pengembangan industri kelapa sawit dengan luas areal perkebunan 29.187 ha dan produksi 399.193 ton (2006). Pengembangan industri kelapa sawit baik perluasan lahan maupun perbaikan produktivitas menyebabkan meningkatnya total produksi tandan buah segar (TBS) sehingga membutuhkan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS). Berdasarkan luas areal dan total produksi, Kabupaten Aceh Utara sudah memenuhi syarat untuk pembangunan pabrik kelapa sawit sebagaimana yang telah direkomendasi oleh pemerintah terkait dengan paket program kebun kredit koperasi primer (KKPA) dan peraturan perizinan pembangunan pabrik kelapa sawit (Peraturan Menteri Pertanian No. 26/Permentan/OT.140/2/2007). Sehingga diperlukan penelitian tentang studi kelayakan pembangunan pabrik kelapa sawit sebagai referensi layak atau tidaknya pembangunan pabrik kelapa sawit untuk dilaksanakan. Kelapa sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi salah satu penghasil devisa non-migas bagi Indonesia. Cerahnya prospek komoditi minyak kelapa sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia mendorong pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri kelapa sawit secara terintegratif (agroindustri). Pengembangan industri kelapa sawit sebagai proses untuk meningkatkan added value bagi produk-produk yang berbasiskan kelapa sawit, didukung oleh kebijakan-kebijakan pemerintah seperti program revitalisasi perkebunan 2006-2010 (Departemen Pertanian,2006) dan subsisdi investasi untuk perkebunan (Departemen Keuangan,2006). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan investasi pembangunan pabrik kelapa sawit berdasarkan aspek teknis, institusional, pasar, sosial dan lingkungan (non-finansial). Data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder yang diperoleh melalui observasi langsung serta studi literatur. Analisis dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perspektif aspek non-finansial pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) kapasitas 30 ton TBS/jam di Kabupaten Aceh Utara layak untuk dilaksanakan. Berdasarkan aspek non-finansial yang terdiri dari aspek teknis, aspek pasar, institusional, sosial dan lingkungan tidak terdapat kendala yang dapat menggangu proses operasional maupun tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan pabrik kelapa sawit. Kata Kunci: Kelayakan investasi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Departemen Perindustrian. 2007. Pusat Data dan Informasi. Departemen Perindustrian,Jakarta. Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia. 2007. Basis Data Statistik Indonesia. Departemen pertanian Indonesia, Jakarta. Dinas Perkebunan Kabupaten Aceh Utara. 2007. Aceh dalam Angka, Nanggroe Aceh Darussalam. Gittinger,J.P. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. U-Press, Jakarta. Harahap, E. 2003. Prospek Pembangunan Pabrik mini CPO Untuk Meningkatkan Ekonomi Lokal di Kota Dumai Provinsi Riau. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor Hartopo. 2005. Analisis Kelayakan Finansial Pabrik Kelapa Sawit Mini (Studi Kasus ; Pabrik Kelapa Sawit Aek Pancur, Tanjung Merawa, Medan, Sumatra Utara). Sripsi. Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ilyas, Z. 2006. Program Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Dalam Menunjang Perekonomian Kota Dumai Provinsi Riau. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kadariah, Lien. K dan Clive, G. 1987. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Prenada Media, Jakarta. Lubis, H. A. U.1992. Kelapa Sawit Indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat, Sumatra Utara. Noviyanti. 2008. Analisis Kelayakan Investasi Pengusahaan Tapioka (Studi Kasus Pengrajin Tapioka Uhan di Desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor). Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Nugroho, Y. 2008. Kelayakan Usaha Pembibitan Pre-nursery Kelapa Sawit (Elaeis guneensis Jacq.) pada PT. Socfin Indonesia (Socfindo) Medan, Sumatra Utara. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.2002.Tinjauan Ekonomi Industri Kelapa Sawit. Indonesian Oil Palm Researh Institute (IOPRI). Medan. Sumatra Utara. Rangkuti, F. 2005. Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Sutojo, S. dan Kleinsteuber, F.2004. Financial management For Non-financial Executives. PT. Damar Mulia Pustaka. Jakarta. Siregar, I. M. 2003. Manajemen Pabrik Kelapa Sawit, Hal 319-484. Dalam Mangoensoekarjo, S. dan Semangun, H. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit, 2003. Gadjah Mada University Press. Yogjakarta.

Umar, H. 2007. Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis secara Komprehensif. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.