PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI BERBASIS LAND USE DAN LAND SLOPE DI SUB DAS KRUENG SIMPO

Rini Fitri S.P, M.Si

Sari


Lahan kering di Sub DAS Krueng Simpo adalah lahan yang bertopografi berbukit, landai berombak dan datar. Petani memanfaatkan lahan untuk bidang pertanian maupun perkebunan. Dalam mengolah lahannya masih bersifat tradisional tanpa tindakan konservasi tanah sehingga usaha tersebut tidak berkelanjutan akibatnya tanahnya cepat menurun. Adapun tujuan dari penelitian ini  untuk memetakan  tingkat bahaya erosi berbasis land use dan land slope di Sub DAS Krueng Simpo  agar dapat dipilih teknologi pengelolaan lahan yang tepat dengan sistem pertanian unggulan daerah yang bersifat spesifik lokasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode Purposive Random Sampling berdasarkan peta kerja yang dibuat dari hasil overlay peta jenis tanah, peta topografi dan peta penggunaan lahan. Lahan yang akan diteliti meliputi beberapa penggunaan antara lain : penggunaan lahan  kebun campuran, penggunaan lahan tegalan, penggunaan lahanm hutan, penggunaan lahan semak belukar. Hasil penelitian perhitungan besarnya erosi yang terjadi menunjukkan bahwa semakin besar kemiringan lereng, erosi yang terjadi juga semakin besar. Tingkat bahaya erosi pada lahan hutan sangat rendah pada semua kelerengan, sedangkan penggunaan lahan untuk kebun campuran, tegalan dan semak belukar menunjukkan bahwa pada lahan dengan kelerengan 0-3% memiliki tingkat bahaya erosi rendah, pada kelerengan 3-8% memiliki tingkat bahaya erosi sedang, sedangkan pada kelerengan 8-15% tingkat bahaya erosi juga sedang. 

Kata Kunci: Tingkat bahaya erosi, land use, slope


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arsyad S., 2006. Pengawetan Tanah dan Air. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Asdak C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bireuen.2008. Bireuen Dalam Angka. Bireuen.

[BPDAS Krueng Aceh] Balai Pengelolaan DAS Krueng Aceh. 2005. Database dan inforfasi kegiatan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.

[BPDAS Krueng Aceh] Balai Pengelolaan DAS Krueng Aceh. 2008. Database dan inforfasi kegiatan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.

[Dishut] Dinas Kehutanan Provinsi Aceh. 2007. Statistik Kehutanan Aceh. Dinas Kehutanan Provinsi Aceh. Aceh

[Disbun] Dinas Perkebunan Kabupaten Bireuen. 2007. Statistik Perkebunan Aceh. Provinsi Aceh.

[FAO] Food and Agriculture Organization of the United Nations. 1995. Planning for Sustainable Use of Land Resources. Towards a New Approach. FAO Land and Water Bulletin. FAO, Rome.

Kartodihardjo, H, K. Murtilaksono dan U. Sudadi. 2004. Institusi pengelolaan daerah aliran sungai (konsep dan pengantar analisis kebijakan). Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

[Ditjen RRL] Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Departemen kehutanan. 1999. SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No 284/Kpts-II/1999 tentang Penerapan Urutan DAS Prioritas. Ditjen RRL Departemen Kehutan RI. Jakarta.

[Ditjen RLPS], Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial 2007. Data Lahan Kritis Nasional. Departemen Kehutan RI. Jakarta.

[Ditjen Sumberdaya Air] Direktorat Jenderal Sumberdaya Air Departemen Pertanian. 2004. Sebanyak 65 DAS dalam kondisi semakin kritis. Harian Kompas tanggal 20 Agustus 2004. Hal 15. Jakarta.

Sinukaban, N. 1995. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Bahan kuliah pada Program Pascasarjana, IPB, Bogor (tidak diterbitkan).

Wischmeier, W.H. and D.D Smith. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses – A Guide to Conservation Planning. USDA Agric. Handbook. No. 58: 537.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.