ANALISIS KELAYAKAN USAHA KUE GRIENG (RENGGINANG) DI DESA COT BATEE KECAMATAN KUALA KABUPATEN BIREUEN
Sari
ABSTRAK
Usaha Kue Grieng merupakan usaha yang bergerak di bidang komoditi beras, Bahan baku yang berupa beras ketan yang diolah menjadi bahan baku utama untuk pembuatan kue grieng,dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah kue grieng menjadi suatu hasil yang produksi yang mempunyai cita rasa yang lain. Seperti pada usaha pengolahan beras ketan pada usaha kue grieng di Desa Cot Batee Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen.Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan usaha kue grieng. Metode pengambilan sampel yang digunakan ialah metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan quisioner, wawancara, observasi, studi pustaka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa usaha kue grieng yang di usahakan oleh Usaha bapak ismail daud memiliki angka BEP produksi yaitu Rp.10.531 bungkus dan BEP harga yaitu Rp.5.983 bungkus, angka R/C ratio yaitu 1,67, angka B/C ratio yaitu 0,67, dan angka ROI yaitu 21,22% yang sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha kue grieng di Desa Cot Batee, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen layak untuk diusahakan.
Kata Kunci : Analisis Kelayakan, Kue Grieng,
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim dan Bambang Supomo, 2005.Akutansi Manajemen, Yogyakarta: BPFE.
Akbar, Fergiawan, 2001. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual: Studi Kasus UKM Rengginang Sari Ikan di Sumenep. Undergraduate Thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Bastian Indra dan Gatot Soepriyanto, 2003.Sistem Akutansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.
Boediono, 1993.Rumus Menghitung Pendapatan Bersih-Agribisnis UNCP. http://agri-fapertauncp.blogspot.co.id/2013/05/rumus-menghitung-pendapatan bersih.html.
Dyckman. 2002. Pelajaran Pendapatan Dari Krisis Asia, Jakarta: Pustaka Kuantum.
Elinda, S, dan Hamidi, W. 2008. Analisis Pendapatan Agroindustri Rengginang Ubikayu (Online).Volume 17, Nomor 2, http://download.partalgaruda. org/article=31398&val=2268. (diakses 2 Februari 2015).
Hastuti dan Rahim. 2008. Ekonomika Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta.
Http://www.indonesia.com/luas-wilayah-negara-indonesia.html
Israwan Imani, 2016. Analisis Keuntungan dan Nilai Tambah Pengolahan Ubikayu (Manihot Esculenta) Menjadi Tela-Tela (Studi Kasus Usaha Tela Steak di Kecamatan Mandonga Kota Kendari), Universitas Halu Oleo Kendari.
Keisoe, Wasfield dan Weygandt, 2011.Akutansi Intermediate, Edisi Kedua Belas, Erlangga, Jakarta.
Kasmir, 2011.Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Luas Wilayah dikutip dari Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan – situs www.kemendagri.go.id.
Mhmud M.Hanafi, 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta: STIE YKPN.
Nafarin, 2006.Penganggaran Perekonomian, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat.
Niswonger, 2006.Prinsip-prinsip Akutansi, Erlangga, Jakarta.
Rahmi Setya Utami, 2013. Definisi Dan Contoh Biaya Tetap, Variabel, Semi Variabel, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.
Sjarkowi dan Sufri. 2004. Manajemen Agribisnis. Baldal Grafiti Press. Palembang.
Sofyan Syafri. 2002. Pelajaran Pendapatan Dari Krisis Asia, Jakarta: Pustaka Kuantum.
Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. Jakarta: UI Press
Suhardjo,1989, Sosio Budaya Gizi, IPB-PAU Pangan dan Gizi, Bogor.
Suherman Rosyidi, 2003. Pengantar Teori Ekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suharno, 2005.Permintaan Beras Kepala di Kota Kendari.Sulawesi Tenggara: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Sulchan, 1995.Kelayakan Proyek Industri, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Suryana, 2006.Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis, Bandung: CV. Pustaka Setia.
Wijandi, 2004. Analisis Kelayakan Usaha, Jakarta: Salempa Empat.
Witjaksono.A, 2006.Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.