STRATEGI MENDIDIK ANAK DALAM ISLAM MENURUT SYEIKH KHALID BIN ABDURRAHMAN AL-AKK (Studi Naskah Tarbiyah Al-Abna’ wa Al-Banat fi Dhau’i Al-Qur’an wal Sunnah)

Sari

ABSTRAK

Karya ilmiah ini berjudul Strategi Mendidik Anak Dalam Islam Menurut Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk (Studi Naskah Tarbiyah Al-Abna’ wa Al-Banat fi Dhau’i Al-Qur’an wal Sunnah). Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk adalah seorang pakar di bidang pendidikan Islam di Damaskus yang tergabung dalam Komisi Fatwa Umum Pemerintah Damaskus. Beliau lahir di Damaskus tahun 1943, beliau tumbuh dalam keluarga yang damai. Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk adalah seorang ulama yang mendalami fiqh mazhab Syafi’I, Tafsir, Hadits. Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk sangat respon terhadap dunia pendidikan anak, menurut Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk metode pendidikan terhadap anak meliputi pendidikan akhlaq yang mulia, etika luhur. Menurut beliau Pendidikan Islam memiliki jangkauan yang luas, meliputi seluruh bidang kehidupan, tidak dibatasi oleh masa dan tidak dihentikan oleh pertumbuhan. Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah bagaimana pendidikan anak dalam Islam menurut Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk, bagaimana Strategi mendidik anak menurut Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk, dan bagaimana tujuan belajar menurut Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk. Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan anak dalam Islam menurut Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk, untuk mengetahui Strategi mendidik anak menurut Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk, dan untuk mengetahui tujuan belajar menurut Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk. Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode library research yaitu suatu riset kepustakaan atau penelitian murni dengan menelaah buku Strategi Mendidik Anak karya Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk. Temuan hasil penelitian ini adalah pendidikan anak dalam Islam menurut tujuan belajar menurut Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk dapat dilakukan dengan cara melakukan pembinaan beragama yang benar bagi anak, strategi mendidik anak harus dilakukan dengan mengedepankan sikap keteladanan dan kepribadian yang kuat, materi pendidikan yang harus diajarkan untuk anak adalah dengan mengajari aqidah supaya anak memiliki landasan iman yang kuat, dasar-dasar keislaman (syari’ah), metode ubudiyah, tujuan belajar terhadap anak adalah untuk menguatkan aqidah supaya anak memiliki landasan iman yang kuat, dasar-dasar keislaman (syari’ah), metode ubudiyah, dan sikap ikhlas dalam beramal.

Kata Kunci : Pendidikan Anak, Islam, Syeikh Khalid bin Abdurrahman al-Akk

1. A.    Latar Belakang Masalah

Islam menjadi unggul dengan karakter-karakter tertentu dalam setiap bidang kehidupan, yaitu bidang akidah, syariah, hukum, politik, ekonomi, pendidikan, pengajaran dan motivasi. Ada dua faktor yang menyebabkan keterlepasan mereka dari sistem Islam yang agung. Pertama, semakin tingginya tingkat kebodohan generasinya. Kedua, semakin rendahnya keterikatan secara kolektif dengan manhaj (metode) Islam dalam kehidupan, sekalipun masih ada yang berpedoman pada manhaj Islam secara Individual (Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin: 2006, 58).

Setiap bangsa berharap agar terbebas dari gelapnya kesesatan, butanya kebodohan, dan kerugian yang besar. maka berbicara masalah tersebut Islamlah yang menjadi solusinya. Islam menawarkan pembenahan bidang pendidikan diterapkan secara sempurna dalam kehidupan masyarakat. Sebenarnya studi tentang pendidikan Islam merupakan studi yang paling tinggi dalam ranah studi pendidikan. Sebab, studi tersebut memberikan solusi yang tepat dan aktif dalam memerhatikan perkembangan fase-fase yang ada sama manusia. Studi pendidikan Islam memiliki pengaruh yang sempurna di dalam seluruh kehidupan manusia, baik secara khusus maupun secara umum. Pengaruh tersebut berupa pemahaman aqidah yang benar, akhlaq yang terpuji, etika yang luhur (Soerjono Soemargono; 2000, 73).

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, tanpa adanya pendidikan maka tidak akan tercapai suatu tujuan yang terarah. Ketika memasuki usia remaja (puber), setiap anak mengalami perubahan yang sangat signifikan pada fisiknya, terutama yang terkait dengan organ-organ seksualnya. Perubahan-perubahan tersebut menimbulkan kecanggungan pada diri remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Penyesuaian ini tidak selalu bisa mereka lewati dengan baik, lebih-lebih bila tidak ada bimbingan dan dukungan dari orang tua (Tohirin, 2005).

   Melalui kegiatan pendidikan, gambaran tentang masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung makna bahwa lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki fungsi sosial sebagai agen perubahan di masyarakat (Hery Noer Ali dan Munzier, 2000).

Pendidikan akan membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri. Dengan kata lain, yang menyangkut segala aspek organisme atau pribadi seseorang. Oleh Karena itu, seorang yang belajar ia tidak sama lagi dengan saat sebelumnya, karena ia lebih sanggup menghadapi kesulitan memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan keadaan. Ia tidak hanya bertambah pengetahuannya, akan tetapi dapat pula menerapkanya secara fungsional dalam situasi hidupnya (Suryabrata, Sumadi; 2004, 91).

Mengacu pada landasan pendidikan Islam, maka pendidikan Islam menurut Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk memiliki metode pendidikannya dalam hal akhlaq yang mulia, etika luhur. Pendidikan Islam memiliki jangkauan yang luas, meliputi seluruh bidang kehidupan, tidak dibatasi oleh masa dan tidak dihentikan oleh pertumbuhan. Pendidikan Islam senantiasa meramaikan isi alam ini dengan generasi-generasi terbaik. maka kehidupan yang demikianlah selalu dinamis pada generasi-generasi Islam (Syeikh Khalid Bin Abdurrahman Al-Akk; 2006, 56).