SISTEM OTONOMI PENDIDIKAN
Sari
Indonesia sebagai negara berkembang dengan berbagai kesamaan ciri sosial budayanya, juga mengikuti
sistem sentralistik yang telah lama dikembangkan pada negara berkembang. Konsekuensinya
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia serba seragam, serba keputusan dari atas, seperti kurikulum
yang seragam tanpa melihat tingkat relevansinya bagi kehidupan anak dan lingkungannya justru tidak
menjamin tercapai tujuan pendidikan. Adapun pada sekarang telah diberlakukan sistem
desentralisasi/otonomi dalam pendidikan yaitu dengan harapan dapat menjamin integritas, kesatuan, dan
persatuan bangsa dengan berjalannya hak otoritas pada setiap daerah. Pendekatan sentralistik
mempunyai posisi yang sangat strategis dalam mengembangkan kehidupan serta lingkup nasional karena
peserta didiknya adalah kelompok umur yang secara pedagogik sangat peka terhadap pembentukan
kepribadian sesuai dengan daerah dan lingkungan belajarnya masing-masing. Namun, ada hal-hal yang
dapat dinilai positif dan ada juga hal-hal yang dinilai negatif dari sistem pendidikan ini. Di sana juga
banyak terjadi silang pendapat terhadap berbagai berbagai pendapat tentang perubahan tentang sistem
otonomi pendidikan. Hal ini pun merupakan suatu solusi dari berbagai permasalahan-permasalahan
disetiap daerah khususnya dalam bidang pendidikan demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Dalam
jurnal ini, yang berjudul “Sistem Otonomi Pendidikan”, penulis mencoba membahas tentang Hakikat
Otonomi Pendidikan, Tujuan dan Manfaat Otonomi Pendidikan, Kedudukan Otonomi Pendidikan,
Perubahan Sistem Otonomi Pendidikan, dan Dampak Implementasi Otonomi Pendidikan.
Kata Kunci: Otonomi Pendidikan.
sistem sentralistik yang telah lama dikembangkan pada negara berkembang. Konsekuensinya
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia serba seragam, serba keputusan dari atas, seperti kurikulum
yang seragam tanpa melihat tingkat relevansinya bagi kehidupan anak dan lingkungannya justru tidak
menjamin tercapai tujuan pendidikan. Adapun pada sekarang telah diberlakukan sistem
desentralisasi/otonomi dalam pendidikan yaitu dengan harapan dapat menjamin integritas, kesatuan, dan
persatuan bangsa dengan berjalannya hak otoritas pada setiap daerah. Pendekatan sentralistik
mempunyai posisi yang sangat strategis dalam mengembangkan kehidupan serta lingkup nasional karena
peserta didiknya adalah kelompok umur yang secara pedagogik sangat peka terhadap pembentukan
kepribadian sesuai dengan daerah dan lingkungan belajarnya masing-masing. Namun, ada hal-hal yang
dapat dinilai positif dan ada juga hal-hal yang dinilai negatif dari sistem pendidikan ini. Di sana juga
banyak terjadi silang pendapat terhadap berbagai berbagai pendapat tentang perubahan tentang sistem
otonomi pendidikan. Hal ini pun merupakan suatu solusi dari berbagai permasalahan-permasalahan
disetiap daerah khususnya dalam bidang pendidikan demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Dalam
jurnal ini, yang berjudul “Sistem Otonomi Pendidikan”, penulis mencoba membahas tentang Hakikat
Otonomi Pendidikan, Tujuan dan Manfaat Otonomi Pendidikan, Kedudukan Otonomi Pendidikan,
Perubahan Sistem Otonomi Pendidikan, dan Dampak Implementasi Otonomi Pendidikan.
Kata Kunci: Otonomi Pendidikan.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Abuddin Nata, 2008. Metodelogi Studi Islam, cet. XII, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Har Tilaar, 2004. Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka
Cipta.
Imam Chourmain, 2007. Kompilasi Manajemen Otonomi Pendidikan, Jakarta: Pasca
Sarjana Universitas Jakarta.
Ibnu Khaldun, 2013. Desentralisasi Pendidikan-Otonomi Daerah, Jurnal 97 Megazine,
(Jakarta: Megazine.
Rochmat Wahab UNY, 2001. Partisipasi Masyarakat dalam Otonomi Pendidikan,
Jakarta: Pena.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.