PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI WILAYAH INDONESIA PADA SD NEGERI 5 SIMPANG KEURAMAT KAB
Sari
Pemerintah telah melaksanakan berbagai program dan menetapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Namun kenyataannya hasil belajar siswa masih rendah, hal ini terbukti masih banyak siswa yang nilai di ujian sekolah kurang ditingkat sekolah Dasar (SD) Permasalahan yang ingin dikaji penelitian ini adalah: Apakah melalui penggunaan metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Materi Sistem Administrasi Wilayah Indonesia pelajaran IPS pada SD Negeri 5 Simpang Keuramat? Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah: untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada Materi Sistem Administrasi Wilayah Indonesia melalui penggunaan metode problem solving pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi,. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VI semester ganjil. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa motivasi belajar siswa mengSosiali peningkatkan dari siklus I sampai siklus II. Ini dapat dilihat dari hasil dari hasil tes awal mula-mula sebelum menerapkan metode pembelajaran problem solving (pemecahan masalah) hanya diperoleh 5 orang siswa yang tuntas dan sebanyak 15 orang siswa yang tidak tuntas, dengan persentasenya 25%. Namun setelah diterapkannya metode pembelajaran problem solving ( pemecahan masalah) pada siklus I diperoleh hasil pelaksanaan tes akhir yang dilakukan setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, tampak bahwa siswa yang memperoleh nilai 65 adalah sebanyak 13 orang siswa, persentasenya adalah 65%. Kemudian meningkat pada siklus II tampak bahwa siswa yang memperoleh nilai >75 adalah sebanyak 18 orang siswa, maka diperoleh persentasenya adalah90%. Kriteria keberhasilan tindakan yang ditinjau dari segi hasil pelaksanaan penelitian ini adalah ≤ 85%. Jadi, pelaksanaan siklus IIsudah berhasil, hal ini karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65% adalah sebanyak 90%. Dengan demikian tidak perlu dillaksanakan tindakan lagi. Ditinjau dari hasil observasi guru pada pelaksanan tindakan siklus I yang dilakukan pengamat I diperoleh persentase 86,67% dan pengamat II 88,88%. Sedangkan hasil observasi yang dilakukan oleh dua guru pengamat terhadap kegiatan siswa yang dilakukan oleh pengamat I diperoleh persentase adalah 86,67% dan pengamat II diperoleh persentase 86,67%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas VI pada Materi Sistem Administrasi Wilayah Indonesiamelalui penerapan metode pembelajaran problem solving ( pemecahan masalah).
Kata kunci: Hasil Belajar, Pelajaran IPS, Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Djamarah, S. B. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Nusa Media.
Fachruddin. 2008. Pendidikan Belajar. Bandung: Alfabeta.
Hamalik, O. 2006. Proses belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara
Moleong. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarata: Rineka Cipta.
Trianto. 2007. Metode-Metode Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitas. Jakarta: Prestasi Pustaka Publishers.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.