APLIKASI PAKAN DALAM BENTUK WAFER RANSUM KOMPLIT LIMBAH KULIT KOPI TERHADAP PERFORMA ITIK PEKING
Sari
ABSTRAK
Ternak itik merupakan ternak unggas penghasil daging yang cukup potensial di samping ayam. Kunci sukses memelihara itik terletak pada jumlah dan cara pemberian pakan. Pemberian pakan itik dengan cara mencampurkannya dengan air merupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh peternak. Cara yang lebih efektif dalam pemberian pakan pada ternak itik adalah melalui pakan pengawetan yaitu dalam bentuk wafer ransum komplit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian wafer ransum komplit berbasis limbah kulit kopi terhadap performa itik peking. Materi penelitian yang digunakan adalah itik peking sebanyak 96 ekor yang berumur satu hari (DOD). Ransum yang digunakan selama satu bulan pertama adalah ransum komersil, dan selanjutnya menggunakan ransum perlakuan yaitu wafer ransum komplit. Peubah yang diamati meliputi: konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, bobot badan akhir, konversi pakan dan mortalitas. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Data dianalisis dengan Uji Ragam, kemudian jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian wafer ransum komplit berbasis limbah kulit kopi tidak memberi pengaruh nyata terhadap konsumsi ransum. Penggunaan limbah kulit kopi 2,5% sebagai bahan penyusun wafer ransum komplit berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan, bobot badan akhir dan konversi pakan selama pemberian. Penggunaan limbah kulit kopi sebagai bahan penyusun wafer ransum komplit pada itik peking tidak menunjukkan mortalitas selama pemberian. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan pakan dalam bentuk wafer ransum komplit berbasis limbah kulit kopi tidak memberi efek negatif terhadap performa itik peking.
Kata kunci: Wafer ransum komplit, limbah kulit kopi, itik peking
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Dorup, I. 2004. The Impact Of Minerals And Micronutrients On Growth Kontrol. Muscle Development Of Livestock Animals Physiology, Genetics And Meat Quality. Ed. By M.F.W. Te Pas, M.E. Everts And H.P. Haagsman. Cabi Publishing. Cab International Wallingford Oxfordshie Ox10 8 De. Uk. P.
– 136.
Fan, H.P., M. Xie, W.W. Wang, S.S. Hou And W.
Huang. 2008. Effect of dietary energy on
growth performance and carcass quality of
white growing pekin ducks from two to six weeks of age. Poult. Sci. 87: 1162 – 1164.
Hernandez, F., J. Madrid, V. Garcia, J. Orengo And
M.D. Megias. 2004. Influence of two plants extracts on broilers performance, digestibility, and digestive organ size. Poult.Sci. 83: 169 –
Iskandar, S., Vanvan S. Nugroho, D.M. Suci Dan A.R. Setioko. 2001. Adaptasi biologis itik jantan muda lokal terhadap ransum berkadar dedak padi tinggi. Pengembangan Agribisnis Unggas Air sebagai Peluang Usaha Baru. Fakultas Peternakan IPB bekerjasama dengan Balai Penelitian Ternak, Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 118 – 127.
Ketaren, P.P. 2007. Peran itik sebagai penghasil telur
dan daging nasional. Wartazoa, 17(3): 117 –
Ketaren, P.P. dan L.H. Prasetyo. 2007. Pengaruh pemberian pakan terbatas terhadap produktivitas itik silang Mojosari x Alabio (MA): Masa pertumbuhan sampai bertelur pertama. JITV 12: 10-15.
Ketaren, P.P. 2006. Optimalisasi pemanfaatan wheat
bran untuk produksi daging unggas melalui suplementasi enzim xilanase dan glukanase: Itik pedaging. Pros. Seminar Nasional Bioteknologi. Cibinong, 15 – 16 Nopember
Puslit Bioteknologi, LIPI, Cibinong. hlm. 325 – 331.
Ketaren, P.P dan L.H. Prasetyo. 2001. Pengaruh pemberian pakan terbatas terhadap
penampilan itik silang Mojosari x Alabio
(MA) umur 8 minggu. Pros. Lokakarya
Unggas Air, 6 – 7 Agustus 2001, Auditorium BPT Ciawi. Fakultas Peternakan IPB bekerjasama dengan Balai Penelitian Ternak, Puslitbang Peternakan Bogor. hlm. 105 – 110.
Leeson, S., L. Caston and J.D. Summers. 1996.
Broiler response to dietary energy. Poult. Sci.
: 529 – 535.
Purba, M., E.B. Laconi, P.P. Ketaren, C.H. Wijaya
dan P.S. Hardjosworo. 2010. Kualitas sensori dan komposisi asam lemak daging itik lokal jantan dengan suplementasi santoquin, vitamin E dan C dalam ransum. JITV 15(1): 47 – 55.
Ranto. 2005. Panduan Lengkap Beternak Itik.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Randa, S.Y. 2007. Bau Daging dan Performa Itik Akibat Pengaruh Perbedaan Galur dan Jenis Lemak serta Kombinasi Komposisi Antioksidan (Vitamin A, C, dan E) dalam Pakan. Disertasi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Steel, R.G.D. & J.H. Torrie. 1995. Principles and Procedures of Statistics A Biometrical Approach. London.
Srigandono, B. 2000. Beternak Itik Pedaging.
Tribus Agriwidya. Jakarta.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging.
Cetakan ke-4, 2005. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Trisyulianti, E., Suryahadi & V. N. Rakhma. 2003.
Pengaruh penggunaan molases dan tepung
gaplek sebagai bahan perekat terhadap sifat fisik wafer ransum komplit. Media Peternakan. 26: 35-40.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.