PENGUATAN BASIS USAHA EKONOMI KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (KAT) DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH: KASUS PEMBERDAYAAN KAT PANTE CERMIN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

Ishak Hasan

Sari


Penguatan basis usaha ekonomi KAT merupakan salah satu amanah dari konstitusi nasional kita agar semua lapisan masyarakat di berbagai daerah dapat menikmati pembangunan dan hasil-hasilnya, dan dapat memperluas pertumbuhan ekonomi secara regional. Pertumbuhan ekonomi secara regional dapat meningkatkan harkat dan martabat warga KAT sejajar dengan warga bangsa Indonesia yang lainnya. Dengan meningkatnya taraf hidup warga KAT maka kua-litas hidup bangsa juga akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Mengidentifikasi basis usaha ekonomi dan pemetaan potensi warga KAT yang mencakup aspek ekologi, ekono-mi, dan sosial budaya, (2) Menjaring aspirasi dan kebutuhan warga KAT dalam penguatan basis ekonomi mereka, (3) Terciptanya strategi penguatan yang tepat terhadap basis usaha ekonomi mereka agar dapat melangsungkan kehidupan dengan kualitas hidup yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Pante Cermin Kecamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya. Jumlah responden yang diambil sebanyak 100 KK.Hasil penelitian menggambarkan bahwa kondisi basis ekonomi warga KAT relatif memprihatinkan. Usaha mereka memang ada peningkatan dari sebelumnya banyak yang berusaha secara ekstraktif sekarang sudah banyak yang menetap dengan menanam beberapa komoditas pertanian yang bernilai ekonomis dan sebagian sudah memperoleh pendapatan secara lebih baik. Usaha tani yang banyak dilakukan adalah menanam palawija dan tanaman coklat. Warga KAT Pante Cermin bersifat lebih terbuka dengan wara luar dan memiliki kekuatan untuk berubah secara ekonomi. Faktor pendukung; berupa kesiapan warga untuk dilakukan penguatan sangat tinggi, potensi sumberdaya lahan relatif masih luas Demikian juga dukungan pemerintah daerah juga sangat tinggi.

 

Kata Kunci: Pemberdayaan Ekonomi, KAT, Kemiskinan.

 


Referensi


Abu Harerah (2003), Isu Kesejahteraan Sosial di Tengah Ketidakpastian Indonesia, CEPLAS, Fisipol Universitas Pasundan Bandung

Direktorat Pemberdayaan Sosial (PKAT) Dirjen Pemberdayaan Sosial Depsos RI (2003). Pedoman Teknis Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Jakarta.

______________(2004). Atlas Persebaran KAT, Jakarta.

______________(2005). Profil Keberhasilan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Pada 8 Provinsi, Jakarta.

______________(2010). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberdayaan KAT Melalui Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Jakarta.

Gunawan Sumodiningrat (2009). Pember-dayaan KAT, Materi Presentasi Depsos RI, Batam.

Ishak Hasan dkk. (2005). Analisis Strategi Pemberdayaan Sosial Ekonomi Komunitas Adat Terpencil (KAT) Desa Pante Cermin Kecamatan Babah Rot Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi NAD, Dinas Sosial NAD, Banda Aceh.

______(2004). Kajian Sosial Ekonomi Komunitas Adat Terpencil (KAT) Desa Uning Mas Kecamatan Pinto Rime Gayo Kabupaten Benar Meriah, Provinsi NAD, Dinas Sosial NAD, Banda Aceh.

______(2008), Penguatan Basis Sosial dan Ekonomi KAT Desa Batee Meutudong Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya. Dinas Sosial NAD, Banda Aceh

Mohd. Nazir (2000). Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sugiyono (2005). Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.