APLIKASI EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KEDELAI (Glycine max L.) KADALUARSA Application of Shallot Extracts on Soybean (Glycine max L.) Expired Seeds

Mirwatululi Mirwatululi

Sari


ABSTRAK

Penelitian ini telah dilakukan di Blangme Kecamatan Kutablang Kabupaten Bireuen. Penelitian ini dilaksanakan pada 15 Januari 2018 sampai dengan 02 Februari 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi ekstrak bawang merah terhadap perkecambahan benih kedelai kadaluarsa. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu konsentrasi ekstrak bawang merah dan lama perendaman. Perlakuan ekstrak bawang merah terdiri dari 4 taraf perlakuan: B0 : 0%, B1 : 10%,B2 : 20%, B3 : 30%. Perlakuan lama perendaman terdiri dari 3 taraf yaitu : P1 : 3 jam, P2 : 6 jam dan P3 : 9 jam. Setiap taraf perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Parameter yang diamati adalah potensi tumbuh (%), Persentase muncul plumula, kecambah normal (%), tinggi tanaman (cm) dan jumlah daun (helai). Hasil penggunaan konsentrasi ekstrak bawang merah 20% (B2) dapat meningkatkan potensi tumbuh, persentase muncul plumula (hari ke-8), kecambah normal dan tinggi tanaman kedelai kadaluarsa. Lama perendaman 6 jam (P2) dalam ekstrak bawang merah dapat meningkatkan persentase muncul plumula (hari ke-8). Interaksi antar perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.

 

Kata Kunci: Ekstrak Bawang Merah, Perkecambahan, Benih Kadaluarsa.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Abidin. (2000). Dasar-Dasar Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa, Bandung.

Asrofi, M. (2016). Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Merah dan Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan In Vitro Kalus Dandang Gendis (Clinacanthus nutans Lindau). Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Azwar. (2008). Air Kelapa Pemacu Pertumbuhan Angrek. http://www.azwar.web.ugm.ac.id. [20 April 2018].

Bima, W. (2010). Pengaruh Ekstrak Tauge Kacang Hijau Terhadap Perkecambahan Seledri (Apium graveolens L.). Jambi.

Darojat, M.K, Ruri, S.R, Nasichuddin, Ach. (2014). Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Gardner F.P, RB. Pearce dan R. L. Mitchell. (2005). Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia, Jakarta

Heddy, S. (2009). Hormon Tumbuhan. Penerbit CV Rajawali, Jakarta

Marfirani, M., Y. S. Rahayu, E. Ratnasari. (2014). Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Filtrat Umbi Bawang Merah dan Rootone-F Terhadap Pertumbuhan Stek Melati Rato Ebu. Jurnal Lentera Bio 3(1): 73–76.

Purwanti, S. (2009). Tumbuhan Penghasil Minyak Atsiri Famili Compositae (Asteraceae). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Rachmatullah. (2009). Cara Membuat Hormon Tanaman Organik. http://horteens.wordpress.com/2009/07/31/cara-membuat-hormon-tanaman-organik. [23 April 2018].

Risdianto. (2006). Pengaruh Priming Terhadap Viabilitas Benih Gmelina (Gmelina arborea L.) Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rusmin, D. (2011). Pengaruh Pemberian GA3 Pada Berbagai Konsentrasi Dan Lama Imbibisi Terhadap Peningkatan Viabilitas Benih Puwoceng (Pimpinella pruatjan molk.). Jurnal Littri. Vol:17.No:3

Santi, M. (2015). Efektivitas Penggunaan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau dan Air Kelapa Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Jagung (Zea mays L.) Kadaluarsa. Fakultas Pertanian Universitas Almuslim, Bireuen

Siswanto. (2010). Penggunaan Auksin dan Sitokinin Alami Pada Pertumbuhan Bibit Lada Panjang (Piper retrofractum vah L.). Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol. 3 No. 2.

Sutopo, L. (2006). Teknologi Benih (Edisi Revisi). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jakarta.

Tarigan, P.L, Nurbaiti, Yoseva, S. (2017). Pemberian Ekstrak Bawang Merah Sebagai Zat Pengatur Tumbuh Alami Pada Pertumbuhan Setek Lada (Piper nigrum L.). Universitas Riau, Pekanbaru.

Wahju, W. (2011). Kajian Tingkat Populasi dan Konsentrasi Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung Hibrida Zea mays L. Tesis Program Studi Agronomi Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Wasonowati, C. (2010). Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Jurnal Agrovigor. Vol.4 No. 1. Hal 21-27.

Wattimena, G.A. (2000). Diktat Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Widiarti. W, Erni. W, Puji. R. (2016). Respon Vigor Benih dan Pertumbuhan Awal Tanaman Tomat Terhadap Konsentrasi dan Lama Perendaman Asam Klorida (HCl). Universitas Muhammadiyah, Jember.

Zulkarnain. (2008). Kultur Jaringan Tanaman. Bumi Aksara, Jakarta. 250 hal.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.