STUDI PENGGUNAAN SIKAGROUT DAN ACCELERATOR TERHADAP KUAT TEKAN SERTA PERCEPATAN PERKERASAN BETON

Suhaimi Suhaimi, R Dedi Iman Kurnia, Helmy Darmawan

Sari


Beton merupakan hasil pencampuran tiga bahan utama pembentuknya, yaitu semen, air dan agregat. Untuk memperoleh sifat tertentu pada beton, diberikan bahan tambah campuran (admixture) atau zat additive, seperti pada percepatan waktu pengerasan dan pengikatan semen, meningkatkan keawetan (durability), mengurangi penyusutan (shrinkage) dan meningkatkan mutu beton (strengthening). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kuat tekan awal beton kombinasi sikagrout dan accelerator, mengetahui dapatkah kombinasi tersebut mencapai mutu beton struktural pada umur 12 jam, 24 jam dan 48 jam. Mutu beton yang direncanakan adalah K - 250. Semen yang digunakan adalah semen tipe PCC, sika grout dan accelerator yang digunakan berupa produksi PT. Sika Indonesia. Sikagrout digunakan sebagai pengganti agregat pasir. Penggunaan accelerator adalah 1 : 5 dari berat air campuran. Ukuran maksimum agragat kasar (split) yang digunakan 19,1 mm dan benda uji berbentuk silinder berukuran 10 x 20 cm. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) hasil uji kuat tekan awal beton sikagrout accelerator untuk umur pengujian 12, 24 dan 48 jam berturut turut adalah sebesar 16,513 Mpa. 27,619 Mpa dan 38,953 Mpa; 2) nilai slump yang diperoleh lebih besar dari yang direncanakan dalam job mix design, yaitu sebesar 7,5 cm - 12 cm, dengan hasil pengukuran atau pengujian slump yang diperoleh sebesar 26 cm, sehingga nilai slump yang diperoleh termasuk katagori slump runtuh; dan 3) substitusi pasir dengan sikagrout dan penambahan bahan zat additive berupa accelerator dapat mempercepat waktu perkerasan, hanya dalam waktu singkat (24 jam) beton kombinasi sikagrout dan accelerator sudah mencapai kekuatan sesuai mutu beton rencana (20,75 MPa) dengan nilai kuat tekan beton sebesar 27,619 Mpa.

Kata kunci:  sikagrout, accelerator, kuat tekan, percepatan perkerasan beton


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


ACI. 211.1-91. 1997. Standard Practice for Selecting Proportions for Heavyweight and Mass Concrete. Amirican Concrete Institute.

Amir, S. 2005. Teknologi Beton A-Z. Jakarta: Universitas Indonesia.

Anonim. 2006. Buku Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Bireuen: Universitas Almuslim.

ASTM, Standard. 2004. Annual Book of American Socity for Testing and Materials Standard. New York: USA.

Djokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Jogyakarta: Nifiri.

Laintarawan, I. Putu. 2009. Buku Ajar Mekanika Bahan. Denpasar: Fak. Teknik Universitas Hindu Indonesia.

McCormac. 2001. Desain Beton Bertulang (edisi kelima jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Mulyono, T. 2004. Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi.

Mudock, L.J., Brooks, K. 1991 Bahan dan Praktek Beton (terjamahan Hindarko, S.) Jakarta: Erlangga.

Rudi, Hermawan; Eka, SM. 2014. Kuat Tekan Beton dengan Variasi Campuran Agregat dan Sikagrout 215. Jakarta: Jurnal Politeknologi Vol.13 No. 1 Januari 2014 Jurusan Teknik Sipil Poltek. Negeri Jakarta.

SNI 03-2847. 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Bandung: Badan Standarisasi Nasional (BSN).

SNI 03-1974. 1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Bandung: Badan Standarisasi Nasional (BSN).

SNI. 2002. Metode Pengujian Pengujian Bidang Struktur dan Kontruksi Bangunan. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.

SNI-2. 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. Bandung: Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.

Subakti, Aman. 1995. Teknologi Beton dalam Praktek. Surabaya: Teknik Sipil ITS.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.