DISTRIBUSI FAKTOR HIPERURISEMIA TERHADAP PASIEN GOUT ARTRITISDI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM DAN RADIOLOGI RSUD MEURAXA BANDA ACEH

Andri ., Yudha Bintoro

Sari


ABSTRAK

Gout artritis merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat dari deposisi kristal monosodium urat (c5h4n4o3) pada jaringan atau akibat dari super saturasi asam urat di dalam cairan ekstraselular. Salah satu gangguan metabolisme yang menyebabkan gout artritis adalah hiperurisemia, kondisi tubuh mengalami peningkatan kadarasam urat lebih dari 7,5mg / dl pada laki-laki dan 6,5 mg / dl pada wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi faktor hiperurisemia terhadap pasien gout artritis di poliklinik penyakit dalam dan radiologi RSUD Meuraxa, Banda Aceh. Penelitian ini bersifat observational analytic dengan sampel berjumlah 43 orang yang di lakukan dengan cara hasil diagnose dokter penyakit dalam, anamnesis pasien dan medical redord. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran Gout Artritis yang di sebabkan oleh hiperurisemia di poliklinik penyakit dalam dan radiologi RSUD Meuraxa Banda aceh di peroleh nilai berdasarkan jenis kelamin banyak terjadi pada laki-laki yang berjumlah 31 pasien (72,1%), berdasarkan umur adalah usia> 65 tahun dengan jumlah 16 pasien (37,2%). Gout Artritis sangat erat hubungannya dengan Hiperurisemia karena dari 20 orang yang menderita kadar asam urat tinggi (≥ 8 mg/dL pada laki-laki dan ≥ 7 mg/dL pada perempuan) 19 orang diantaranya menderita Gout Artritis. Dari hasil statistic menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang di peroleh yaitu p hitung = 0,01 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungannya antara Hiperurisemia dengan kejadian Gout Artritis.

Kata Kunci: Gout Artritis, Hiperurisemia, kelainangenetik


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Setiawati, S.T., Alwi, I.D., Sudoyo, W.A., et al.2014. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Interna publishing. Jakarta pusat.

Lamb, E., Newman, J.D., Price, P.C. 2006. Kidney Fuction Test In Tielz Texbook Of Clinical Chemistry And Molecular Diagnosis. edisi 4. Elseiver Saunders. Hal 803-5.

Signh, V., Gomez, W., Swamy, S.G. 2010. AproachTo A Case Of Hyperuricemia. J Aerospase Med. India. 54(1): 40-5.

Liu, B., Wang, T., Zhao, H.N., et al. 2011. The Prevalance Oh HyperuricemiaAnd Gout: A Meta Analysis.MC Public Lead. Hal 832.

Adams, M.C., DeMarco, M.A., Law, A., Maynard, J.W., Coresh, J., Baer, A.N. 2013. Risk Factor For Incident Hyperuricemia During Mid-Adulthood In African American and White Men and Woemen Enrolled in the ARIC Cohort Study.BMC Musculoskelet Disorder.14-347.

Beeker and Meenaskhi, J. 2005. Clinical Gout and Pathogenesis of Hyperuricemia In Artritis Conditions: A Textbook Of Rheumatology. Edisi 13. Vol 2. Williams and Wilkins a Walverly comp. baltimore. 2303-2339.


Refbacks

  • »
  • »
  • »