HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT DENGAR TELINGA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

Ika Novita dan Mulyati Sri Rahayu

Sari


ABSTRACT

Music players connected via ear hearing devices popular among teens to listen to music. These habits can lead to hearing loss. Past research has shown an association between duration of use, intensity, volume, frequency, and type of hearing aid with hearing loss. The purpose of this study was to determine the relationship of behavior usage of a hearing aid with the hearing loss on Medical school of Malikussaleh University in 2014. This study is cross-sectional design with 51 students as samples. Subjects of this study is to fill out a questionnaire and audiometric examination. Data were analyzed by chi-square test. Average score for hearing loss in students on Medical school of Malikussaleh University in 2014 included within normal limits.Students with mild hearing loss in the form of deafness as much as 21.6 %. Bivariate analysis showed whether there was or not the relationship of behavior of the usage of a hearing aid with hearing loss. The results of comparative chi-square test between hearing loss use hearing devices with long ears, intensity, volume and type of ear hearing devices found a significant relationship ( p < 0.05 ). While the results of the chi-square test of comparability between frequency hearing loss with ear hearing devices not found a significant relationship ( p > 0.05).

Keywords: Behavioar, Ear Hearing Devices, Hearing Loss, Student.


PENDAHULUAN

Gangguan pendengaran merupakan salah satu indikator terjadinya penurunan pendengaran seseorang. Belum banyak penelitian mengenai hal ini, sehingga belum diketahui secara pasti faktor apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan pendengaran.

Alat pemutar musik yang tersambung melalui headset semakin digemari di kalangan remaja untuk mendengarkan musik. Kebiasaan tersebut dapat memicu timbulnya gangguan pada pendengaran. Menurut The National Health and Nutrition Examination Survey (1988) di Amerika, tercatat 15% remaja mengalami masalah pada pendengaran. Jumlah tersebut melonjak menjadi 19,5% pada tahun 2000, dengan bertambahnya jumlah pengguna media pemutar musik ini menjadi dasar para peneliti untuk menghubungkan dengan peningkatan masalah pendengaran pada remaja.

Data dari World Health Organization (WHO) mengenai angka gangguan pendengaran dan ketulian pada tahun 2000 terdapat 250 juta (4,2%) penduduk dunia yang menderita gangguan pendengaran dan lebih kurang setengahnya (75-140 juta) terdapat di Asia Tenggara yang mempunyai prevalensi ketulian cukup tinggi yaitu 4,6%.

Gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia adalah nomor 4 di dunia, termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara yaitu 16,8% untuk gangguan pendengaran dan 0,4% untuk ketulian. Menurut SK Menkes no 768/Menkes/SK/VII/2007 ada lima penyebab ketulian yang sebenarnya dapat dicegah dan diobati yaitu Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau congek, tuli sejak lahir, tuli orang tua, tuli akibat bising dan serumen.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Adams GL, Boies LR, & Highler PA.BOIES Buku ajar penyakit THT(BOIES Fundamentals of Otolaryngology), Edisi 6.Jakarta: EGC;2012.

Bashiruddin J. Program konservasi pendengaran pada pekerja yang terpajan Bising Industri. Majalah kedokteran Indonesia, Vol. 59. 2009.

Herman NW. Prevalensi gangguan pendengaran pada mahasiswa program studi pendidikan dokter universitas islam negeri syarif hidayatullah (skripsi). Jakarta ( Indonesia): universitas islam negeri syarif hidayatullah; 2011.

Kurniawan TP,Wahyuningsih NE, Suhartono. Studi kejadian gangguan pendengaran pada masinis UPT crew kereta api solo balapan. Jurnal kesehatan. 2012 (akses 30 Oktober 2013); Vol. 5:130-138.dikutip dari http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle

Muslim, Wahid M. Hubungan mendengarkan musik menggunakan headset dengan gangguan pendengaran pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta(Indonesia): Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2012.

Rahadian J, Nawanto A, Rika H.Pengaruh penggunaan earphone terhadap fungsi pendengaran remaja. Majalah kedokteran Indonesia, Vol. 60.2010.

Soetjipto, Damayanti, Ketua Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian(PGPKT). 2010. (Diakses 22 Mei 2013). Dikutip dari http://ketulian.com/v1/web.

Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.

Wongso L, Danes VR, Supit W. Perbandingan dampak penggunaan headset terhadap fungsi pendengaran pada penyiar radio dan yang bukan penyiar radio di kota Manado: Manado (Indonesia): Universitas Sam Ratulangi Manado; 2013.


Refbacks

  • »
  • »
  • »
  • »
  • »
  • »
  • »
  • »
  • »
  • »
  • »
  • »
  • »