KELAINAN SISTEM RESPIRATORIK AKIBAT REFLUKS GASTROESOFAGUS

dr Mardiati

Sari


Refluks gastroesofagus merupakan  suatu  keadaan baliknya isi lambung yang spontan ke dalam esofagus.Keadaan ini dapat merupakan suatu keadaan fisiologis tanpa menimbulkan kelainan dan dapat merupak keadaan patologis yang dapat mengakibatkan kelainan respiratorik. Kerongkongan dan paru-paru berasal dari embrio foregut dan persarafan vagal yang sama, sehingga jika terjadi refluks gastroesofagus maka akan menjadi pemicu asma yang potensial, penyebab batuk kronis, dan memiliki dampak atau menyebabkan co-morbid pada berbagai penyakit paru-paru lainnya. Berbagai uji diagnosis dapat dilakukan untuk membedakan antara refluks fisiologis dan patologis, 24 jam pH-meter adalah metode diagnostik standar emas non-terapeutik untuk diagnosis refluks gastroesofagus pada anak-anak. Penanganan refluks gastroesofagus dengan gejala respiratorik meliputi terapi dengan obat prokinetik, antagonis H2 dan terapi penunjang. Tindakan bedah hanya dipertimbangkan bila tidak ada respons dengan terapi konvensional. Perbaikan yang terjadi dapat bersifat lambat terutama apabila telah terjadi kelainan yang menetap. Semakin banyak kelainan yang mendasari, semakin kecil pula kemungkinan penyembuhan.

 

Kata kunci: Refluks, gastroesofagus, regurgitasi


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Suwendra P, Purniti PS, Subanada IB. 2010, Kelainan sistem respiratorik akibat refluks gastroesofagus. Dalam: Fahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB, penyunting. Buku ajar respirologi anak. Edisi pertama. Jakarta: Balai Penerbit UKK IDAI; 2010.h.384-97

Highland KB, Harding SM. 2005, GERD related lung disease. Practical Gastro-enterology. 2005; 15:74-80

McColley SA. 2007, Extrapulmonary diseases with pulmonary manifestations. Dalam: Behrman RE, Kleigman RM, Jenson HB, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: WB Saunders Company,. Chapter 418.h.1-4

Bajwa AA, Usman F, Samuel V, Cury JD, Shujaat A. 2011, Impact of GERD on common pulmonary diseases. Northeast Florida Medicine. 2011; 62:31- 4

Susanto AD, Syafruddin ARL, Sawitri N, Wiyono WH, Yunus F, Prasetyo S. 2009, Gambaran klinis dan endoskopi penyakit refluks gastroesofagus (PRGE) pada pasien asma persisten sedang di RS Persahabatan Jakarta. Jurnal Respirologi Indonesia. 2009; 29: 31-38

Emilsson OI, Gislason P, Olin AC, Janson C, Olafsson I. 2013, Biomarkers for gastroeso-phageal reflux in respiratory diseases. Gastro-enterology Research and Practice. 2013.1-9

Theodoropulos DS, Ledford DK, Lockey RF, Pecoraro DL, Rodriguez JA, Johnson MC. 2001, Prevalence of Upper Respiratory Symptoms in Patients with Symptomatic Gastroesophageal Reflux Disease. Am J Respir Crit care Med. 2001; 164:72-6

Bresci G, Sacco R. 2010, Pulmonary or otola-ryngologic extraesophageal manifesta-tions in patients with gastroesophageal reflux disease. World J Gastrointes Endosc. 2010; 2:47-9

Syamsu, Rianita, Said, Mardjanis. 2003, Gejala respiratorik dan refluks gastroesofagus pada anak. MKI. 2003; 53:149-55

Gaude GS. 2009, Pulmonary manifestations of gastroesophageal refluks disease. Ann Thorac Med. 2009; 3:115-23

Uzun H, Alagoz D, Okur M, Dikici B, Kocabay K, Senses DA, et al. 2012, Do gastrointestinal and respiratory signs and symptoms correlate with the severity of gastroesophageal reflux?. BMC Gastroenterology. 2012; 12:1-5


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.