KAJIAN SEMIOTIKA DAN ESTETIKA ORNAMEN PADA REUNCONG ACEH: STUDI KASUS PADA RENCONG MEUPUCOK, PUDOI DAN MEUCUGEK

T Rafly A

Sari


Tidak adanya pengetahuan yang diturunkan secara turun temurun menyebabkan sulitnya menemukan yang benar-benar mengetahui makna ornamen rencong. Terputusnya informasi ini mungkin disebabkan Utoh yang yang ahli mengenai hal ini sudah tidak ada lagi dan tidak memiliki regenerasi. Oleh karenanya diperlukan reinterpretasi ulang makna ornamen Aceh khususnya pada rencong. Namun makna ornamen rencong sangat bergantung dari latar belakang penafsirnya. Pendidikan serta ilmu tentang budaya Aceh yang dimiliki penafsir mempengaruhi makna ornamen yang diuraikan. Sebagian besar utoh merupakan ulama juga sehingga tidak menutup kemungkinan dikarenakan sikap kehati-hatian melanggar aturan dalam Islam Utoh tersebut tidak berani menginterpratasi makna dari ornamen pada rencong Aceh. Sehingga ornamen tersebut betul-betul hanya sebagai penghias saja. Estetika ornamen pada rencong jika dikaitkan dengan sejarah maka tidak terlepas dari estetika Islam. Kecintaan umat Islam terhadap Al-Qur’an mendorong pesatnya perkembangan seni kaligrafi dan menjadikan seni kaligrafi sebagai simbol utama seni Islam dan perwujudan paling istimewa dari estetika Islam, demikian juga dalam seni dekorasi. Secara sepintas telah digambarkan kecenderungan estetika dalam Islam yaitu kuatnya sikap penolakan meniru objek luar secara realis dan naturalis. Sikap ini ada kaitannya dengan sikap Islam yang anti berhala atau ikonoklastis.

Kata kunci: rencong, ornamen, ragam hias, simbol, makna

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Amir Piliang, Yasraf. Semiotica Hipersemiotica, Bandung: Matahari, 2012.

Ara, L.K. Ensiklopedi Aceh, BandaAceh: Yayasan Mata Air Jernih dan Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh, 2009

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2007.

Cobley, Paul & Litza Jansz. Mengenal Semiotika For Beginners. Bandung: Mizan, 2002.

Ekoprawoto, Amran, Ornamen sebagai sumber inspirasi karya cenderamata, Medan: Makalah, 2008.

Gustami, SP. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta: Jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia, 2008

Ida, Rachmah, Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta: Prenada Media Group, 2014

Irawan, Bambang & Pricilla Tamara. Dasar-dasar Desain. Jakarta: Griya Kreasi, 2013.

Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Nilai-nilai Luhur Budaya Spiritual, Jakarta, 2003

Keuchik Leumiek, Harun. Kemilau Warisan Budaya Aceh, Banda Aceh: Toko Emas, Permata & Souvenir H. Harun Keuchik Leumiek, 2016.

Sufi, Rusdi, Muhammad Ibrahim, Thamrin Z, M. Munir Aziz, Anwar Daud, Yulsafli, Mawardi Umar, Irini Dewi Wanti, Sri Waryanti, Sudirman. Aceh Tanah Rencong Yogyakarta: Multi Solusindo Press, 2008.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.